kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kapal FSRU Lampung akan tiba 5 bulan lagi


Minggu, 12 Januari 2014 / 17:28 WIB
Kapal FSRU Lampung akan tiba 5 bulan lagi
ILUSTRASI. Peresmian Integrated Terminal BBM Tanjung Uban di Pulau Bintan menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB).


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pengoperasian fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (Floating Strorage Regasification Unit) Lampung kini hanya tinggal menunggu kedatangan kapal yang ditaksir tiba bulan Juni mendatang.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menjadi pengelola FSRU telah membuat perhitungan, FSRU tersebut bisa beroperasi akhir 2014 nanti. Saat ini, kapal FSRU yang disewa dari Hoegh LNG, perusahaan asal Norwegia itu tengah dikebut pengerjaannya di Korea Selatan.

Rida Ababil, Vice President Communication Corporate PGN bilang, pengerjaannya hampir 45% dan kapal akan menerima gas alam cair (LNG) dari Bontang, Kalimantan Timur dan Tangguh, Papua. Nantinya, kapal memiliki kapasitas penyimpanan 170.000 kubik meter LNG dan bisa menerima 2 juta ton LNG per tahun.

"Kapal itu tidak dibuat di Indonesia, karena kami menyewa kapalnya dari Hoegh, dan itu terserah Hoegh mau buat kapalnya dimana, kita tinggal terima beres saja kapal datang bulan Juni, dan kapal itu kontraknya 20 tahun, " kata Rida kepada KONTAN, Minggu (12/01).

Ia menjelaskan, setelah kapal diboyong dari Korea Selatan, PGN tidak bisa langsung mengoperasikan, sebab harus ada proses kesiapan penyambungan pipa, komisioning, serta komersialisasi dengan pembeli.

"Karena pipa yang digunakan untuk penyaluran gas, maka pembelinya ya pelanggan PGN sendiri, karena infrastrukturnya punya PGN. Namun, kita belum menjual gas ke siapapun juga pelanggan PGN, karena pipa sambungan 80 km di Lampung belum terpenuhi, " ungkap Rida.

Total investasi proyek ini sebesar US$ 250 juta. PGN sudah menunjuk perusahaan jasa PT Rekayasa Industri untuk penguatan jaringan. Tahun 2014 belum ada tambahan pasokan, sehingga belum ada kenaikan signifikan, guna memenuhi kebutuhan gas oleh sektor industri.

Rida menyebutkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), tahun ini menjatahkan tujuh kargo LNG dari Kilang Tangguh di Papua Barat, sisanya dari Bontang dan impor. Namun, ia enggan menyebutkan berapa kargo dari Bontang dan impor.

Yang jelas, pada tahun 2017, kilang Tangguh menambah LNG menjadi 10 kargo, dan menjadi enam kargo pada 2018, serta 18 kargo pada 2019 hingga 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×