Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang terjadi pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V. Saat harga mengkerut, produksi kebun karet milik PTPN V juga mengkerut. Produksi karet sampai Juli tahun ini turun 2,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tahun 2012 sampai dengan Juli, produksi karet dari kebun inti dan pihak ketiga mencapai 7.728,38 ton. Pada tujuh bulan pertama tahun ini, produksi karet PTPN V hanya 7.910,15 ton. Padahal, sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), seharusnya produksi karet milik BUMN ini mencapai 8.679,19 ton di bulan Juli.
Merujuk data PTPN V, penurunan ini disebabkan oleh produksi karet berasal kebun inti yang merosot 8,98%. Sampai dengan Juli 2013, produksi karet dari kebun inti hanya 3.701,57 ton. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, produksi kebun karet inti milik PTPN V bisa tembus hingga 4.066,57 ton.
Sementara pasokan karet dari pihak ketiga sampai Juli ini, justru mengalami peningkatan 4,77% menjadi 4.026,81 ton juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 3.843,58 ton juta ton. Meski demikian, jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan target RKAP yakni 4.934,25 ton.
Friando Panjaitan, Humas PTPN V Riau mengatakan produksi kebun karet inti turun karena pohon-pohon karet yang dimiliki oleh perusahaannya sudah tua. Sehingga bidang sadapnya semakin tinggi. Hal tersebut menyebabkan kesulitan untuk menyadap. "Sehingga prestasi per penderes menjadi menurun," kata Friando kepada KONTAN belum lama ini.
Terkait dengan tanaman tua, PTPN V terus melakukan kegiatan replanting alias penanaman kembali. Pada tahun ini 2013, perusahaan kebun plat merah ini merencanakan kegiatan replanting hingga 500 hektare (ha).
Selain umur tanaman karet yang sudah tua, penyebab lainnya penurunan produksi karet tersebut adalah karena gugur daun alami yang terjadi lebih cepat dari biasanya. Friando bilang, gugur daun tersebut terjadi bulan April-Mei. Padahal biasanya, gugur daun terjadi di bulan Juli-Agustus.
Untuk mencegah penurunan lebih lanjut, Friando bilang, pihaknya menyiapkan dua jurus, pertama pelaksanaan deres diupayakan mulai sepagi mungkin. Cara kedua yang dilakukan oleh PTPN V adalah melakukan foging untuk mengendalikan serangan penyakit gugur daun supaya tidak berkepanjangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News