kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah Apartemen Over Supply, Begini Amatan Konsultan Properti


Selasa, 04 Januari 2022 / 19:07 WIB
Jumlah Apartemen Over Supply, Begini Amatan Konsultan Properti
ILUSTRASI. Apartemen


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dani Indra Bhatara, Direktur Coldwell Banker Commercial, perusahaan konsultan properti, menyatakan jika sejak tahun 2016 permintaan apartemen baik di Jakarta maupun kota-kota lainnya mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Di Jakarta, serapan di tahun 2019 tidak sampai 20% dari permintaan di tahun 2015. Tahun 2020 dan 2021 kembali mengalami perlambatan akibat dari adanya pandemi COVID-19, begitu pula dengan pasokan yang lebih terbatas terjadi atau mengalami penurunan sejak tahun 2016.

"Melihat hal ini, pengembang sudah mulai hati-hati dan cukup menyadari adanya perlambatan ini sehingga tidak jor-joran memasarkan apartemen baru," jelasnya kepada Kontan, Selasa (4/1).

Ia mencatat, beberapa tahun sebelum pandemi pengembangan apartemen lebih terfokus pada apartemen yang memiliki keunggulan baik dari sisi lokasi maupun kedekatan dengan transportasi massal. Pengembangan terjadi di beberapa lokasi Central Business District (CBD), juga apartemen yang terintegrasi dengan LRT dan stasiun KA.

Menurutnya, pengembangan apartemen ini fokus pada aksesibilitas ke lokasi kerja yang memiliki potensi baik untuk end-user maupun investor.

Baca Juga: REI Minta Pengembang Tunda Proyek Apartemen, Ini Tanggapan Metropolitan Land (MTLA)

Ia menegaskan, kondisi pandemi memiliki pengaruh signifikan terhadap semakin turunnya permintaan akan apartemen. Ia berpendapat investor sebagai pembeli utama apartemen, saat ini sudah cukup banyak memiliki unit apartemen di berbagai lokasi, mengalami kesulitan untuk menyewakan unit yang dimilikinya karena turunnya permintaan sewa.

Selain itu, kelompok ekspatriat khususnya di CBD menurun karena harus pulang ke negaranya dan belum sepenuhnya kembali ke Indonesia selama masa pandemi. Hal ini yang menyebabkan sewa apartemen kelas menengah atas – atas tidak tersewa.

Hal ini dibarengi oleh adanya kebijakan WFH yang membuat pekerja tidak membutuhkan tinggal di area yang dekat dengan tempat kerja, yang juga menurunkan permintaan akan sewa apartemen. "Hal yang sama terjadi juga di area dekat universitas dimana permintaan sewa menurun drastis karena mahasiswa tidak harus kuliah tatap muka," tuturnya.

Keadaan di masa pandemi kembali menekan kondisi pasar apartemen yang sudah cukup berat, sehingga serapan apartemen secara umum di masa pandemi relatif sangat rendah yang mengindikasikan pasar sedang tidak sehat.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×