Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Nilai ekspor mainan anak asal Indonesia tahun 2013 ini diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impornya. Hal itu diungkapkan oleh Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan.
Menurut Bayu, ekspor mainan anak yang dilakukan oleh berbagai produsen asal Indonesia tahun ini nilainya akan mencapai US$ 90 juta.
Nilai tersebut bukan hal yang sulit untuk dicapai. Pasalnya sampai dengan Agustus lalu, nilai ekspor mainan anak asal Indoensia sudah mencapai US$ 60 juta. "Januari sampai dengan Agustus 2013 tercatat sudah US$ 60 juta," kata Bayu, Jum'at (1/11).
Nilai ekspor tersebut menurut Bayu lebih besar ketimbang impor. Saat ini, impor mainan anak dari beberapa negara berkisar US$ 70 juta sampai US$ 75 juta per tahun. Mayoritas, impor mainan anak berasal dari China. "Mainan anak impor ini 95% berasal dari China," ujar Bayu.
Beberapa jenis mainan anak yang didatangkan dari China seperti toddler, baby walker, boneka, sepeda roda tiga, boneka busa, puzzel, tali, dan kelereng. "Kualitas mainan yang kita impor tidak seluruhnya terjamin aman, karena 90% berbahan plastik," katanya.
Sayang Bayu tidak mengungkapkan lebih lanjut mengenai langkah yang akan diambil oleh Kementerian Perdagangan untuk mengatasi kualitas mainan anak yang tidak terjamin keamanannya itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News