kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus jitu pengusaha UMKM bertahan memasuki era new normal


Sabtu, 27 Juni 2020 / 07:40 WIB
Jurus jitu pengusaha UMKM bertahan memasuki era new normal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusida (40) penjahit asal Pontianak mengeluh omzet turun drastis sejak pandemi Covid-19. ‘’Kami hampir bangkrut sejak wabah ini mulai merebak tanah air’’ katanya dalam keterangan, Jumat (26/6).

Endang juga mengalami hal yang sama. Produsen karpet karakter asal Pamulang ini usahanya juga terdampak pandemi. Cerita Rusida dan Endang ini menjadi cerita mayoritas pelaku UMKM Indonesia.

Sejak melanda tanah air pada pertengahan Maret lalu, pandemi Covid-19 memukul seluruh sendi perekonomian. Tak terkecuali sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Baca Juga: Dukung UMKM kerajinan kulit, Waskita beri pinjaman modal usaha kepada mitra binaan

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, sekitar 47% UMKM harus gulung tikar, yang artinya banyak orang kehilangan mata pencaharian.

Ketahanan UMKM di era new normal ditentukan dari kreatifitas Rusida dan Endang agar bertahan hidup. “Kami hampir bangkrut karena sepi order, tapi kami lihat ada peluang kebutuhan masker disini’’ kata Rusida.

Menyadari meroketnya kebutuhan masker di Pontianak, Rusida pun berinisiatif memproduksi masker. Seiring usahanya berkembang, PT Antam Tbk (Antam) akhirnya melirik Rusida untuk menjadi mitra binaan.

Rusida mendapatkan pesanan pertama sebanyak 100 masker, dan bertahap hingga total 600 masker, dengan total omzet mencapai sekitar Rp8 juta.

"Alhamdulilah, sejak menjadi mitra binaan Antam, kami terbantu dan tetap ada penghasilan di tengah masa sulit seperti ini," ujar wanita yang mempekerjakan tiga orang tetangganya ini.

Serupa dengan Rusida, Endang, pemilik Endis Production, produsen karpet karakter mendadak menjadi produsen masker dan alat pelindung diri (APD).

“Kami merasa bersyukur, Antam yang telah memesan puluhan ribu masker.’’ katanya.

Baca Juga: Tren Bullish Harga Emas Antam Tidak Awet, Investor Sebaiknya Beli di Harga Bawah

"Tidak hanya membuat bisnis saya tetap hidup, saya malah menambah 10 karyawan lagi yang merupakan korban PHK," aku wanita yang bisnisnya sempat turun hingga 70 % sebelum menjadi mitra binaan Antam ini.

Lebih lanjut, dirinya berharap akan terus menjadi mitra binaan Antam, tak hanya selama pandemi, tapi juga untuk seterusnya.

"Kerja sama Antam membuka banyak lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat sekitar," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×