Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Telah meninggal dunia Direktur Utama PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), Kemal Imam Santoso pada Minggu (28/8). Dia meninggal dunia pada usianya yang ke-62 tahun.
Berdasarkan keterangan yang diterima KONTAN, Kemal berpulang pada pukul 01.55 dini haru di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta.
"Semoga arwahnya ditempatkan di sisi Allah SWT dan dihapuskan segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan ketabahan, Aamiin YRA," kata keluarga Kemal dalam keterangannya.
Dalam keterangan tersebut disebutkan bahwa informasi terkait penguburan akan diinformasikan kemudian.
Baca Juga: Bangun Kapal Keruk, Humpuss Intermoda (HITS) Gaet Korporasi Asal Belanda
Untuk diketahui, Kemal duduk sebagai orang nomor satu di Humpuss Intermoda berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 23 Juni 2021.
Dia juga sempat menduduki posisi-posisi penting di Citibank, PT Bank Papan Sejahtera dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Kemal memulai karirnya dengan bekerja di Citibank sebagai Assistant Vice President Merchant Acquiring Business.
Kemudian menduduki posisi strategis di beberapa perusahaan, di antaranya Bank Papan Sejahtera dan Bank Mandiri.
Sebelum berlabuh di Humpuss, Kemal pun sempat menjabat sebagai Wakil Direktur Utama dan Chief Information Officer PT Askes Persero pada 2008-2013.
Baca Juga: Humpuss Intermoda (HITS) Gandeng Perusahaan Belanda Untuk Bangun Kapal Keruk
Kemudian, ia memegang jabatan Presiden Direktur Peruri Digital Security (2013-2014), dan berlanjut ke Senior Adviser Investment Banking Creador (2014-2015), serta Komisaris Utama PT Asuransi Reliance Indonesia pada periode waktu yang sama.
Selain itu, Kemal juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Investasi BPJS Kesehatan pada periode 2016-2020.
Di bawah kepemimpinan Kemal, emiten pelayaran Humpuss Intermoda Transportasi berhasil mengubah rugi menjadi laba pada kuartal I-2022 yang terdorong oleh lonjakan pendapatan perseroan.
Adapun, hingga 31 Maret 2022, perusahaan meraup pendapatan usaha US$ 25,74 juta atau setara Rp 363,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News