Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT PLN (Persero) terus melakukan investigasi penyebab pemadaman listrik total (blackout) yang terjadi pada Minggu (4/8) lalu. Meski belum ada hasil, manajamen PLN tak memungkiri segala kemungkinan bisa terjadi salah satunya serangan siber.
Yang pasti, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS bilang, PLN telah memiliki pengamanan apabila terjadi ancaman dari luar termasuk mengantisipasi peretas sistem jaringan kelistrikan nasional.
Baca Juga: Backup pasokan listrik MRT, PLN kebut pembangunan PLTD Senayan 101 MW
“Kita sudah siapkan jika terjadi ancaman siber yang berniat mengganggu jalannya sistem kelistrikan nasional. Kita punya tim khusus menghadapi itu, tapi memang, penyerang selalu meningkatkan ilmunya,” kata dia di Jakarta, Kamis (8/8).
Maka dari itu, PLN terus melakukan investigasi penyebab terjadinya peristiwa pemadaman listrik total di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah tersebut.
Pihaknya menduga peristiwa pemadaman listrik total separuh Jawa tersebut tidak hanya disebabkan adanya pohon tumbang di jalur transmisi Ungaran-Pemalang (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi/SUTET) 500 kV namun ada penyebab lain yang saat ini masih terus dicari.
Yang terang, PLN mempunyai tanggung jawab besar dalam mengungkap penyebab gangguan sistem kelistrikan tersebut. Supaya hasil investigasi komprehensif, PLN melibatkan sejumlah pihak antara lain kepolisian, perguruan tinggi dan sejumlah ahli ketenagalistrikan.
Baca Juga: Ini era baru #MO, Rhenald Kasali beri lima pandangan agar PLN bisa berlari lagi
“Saat ini tim sedang menginventarisir. Dalam beberapa waktu kita akan dapat gambaran berapa lama investigasi selesai. Nanti akan kita jelaskan,” kata dia.
Ia juga menghargai sejumlah pihak yang ikut melakukan investigasi termasuk kepolisian, BPPT maupun secara independen. Pihaknya justru terbantu dengan keterlibatan berbagai pihak turut melakukan investigasi termasuk tim siber dari Mabes Polri.
Sementara itu, mengutip Kompas.com, sebelumnya, Polri bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara ( PLN) untuk mendalami penyebab pemadaman listrik di hampir seluruh pulau Jawa dan Bali, yang terjadi sejak Minggu (4/8/2019) siang kemarin.
"Tim dari Bareskrim bekerja sama dengan PLN akan mendalami dulu apa faktor penyebabnya," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8/).
Menurutnya, investigasi dilakukan dengan tidak tergesa-gesa demi proses pembuktian secara ilmiah. Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan pemadaman tersebut, yaitu faktor alam, teknis, hingga unsur kesengajaan. Dedi mengatakan, semua faktor akan didalami.
Kemudian, kata dia, waktu investigasi akan menyesuaikan kondisi di lapangan. "Sangat tergantung pada tim di lapangan proses pembuktian masih ditelusuri. Dugaan sementara kan ada gangguan di alur sutet Jateng, antara Pemalang dan Semarang. Faktor lain akan didalami semuanya," katanya.
Sebelumnya, Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat serta Jawa Tengah mengalami mati listrik lebih dari enam jam. Bahkan, hingga Senin pagi ini, masih ada sejumlah wilayah yang belum teraliri listrik secara normal.
Minggu sore, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan pemadaman listrik ini terjadi karena gangguan pada sistem transmisi.
"PLN memohon maaf atas pemadaman yang terjadi akibat gangguan yang terjadi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV," ujar Made melalui keterangan tertulis.
"Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa," lanjutnya. (Kompas.com/Devina Halim).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News