kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin dorong pembangunan industri kelapa terpadu agar beri nilai tambah


Rabu, 31 Juli 2019 / 16:19 WIB
Kadin dorong pembangunan industri kelapa terpadu agar beri nilai tambah


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyebutkan salah satu cara meningkatkan nilai tambah buah kelapa adalah dengan mengembangkan industri kelapa terpadu.

Wakil Ketua Komite Ketahanan Pangan Kadin, Suharyo Husen mengatakan, salah satu alternarif untuk meningkatkan nilai tambah, perkebunan kelapa rakyat adalah dengan mengembangkan industri pengolahan kelapa terpadu kapasitas kecil. 

Baca Juga: Mengangkat harkat kelapa dengan produk olahan

"Beroperasinya industri kelapa terpadu kecil ini akan sangat membantu perputaran ekonomi di daerah penghasil kelapa tersebut," ujarnya dalam forum diskusi Pengembangan Industri Kelapa Terpadu dan Prospeknya Menuju Tahun 2045 di gedung Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Selasa (30/7).

Lebih lanjut, Suharyo menyebutkan industri kelapa nasional memiliki beberapa permasalahan yang perlu diatasi. Pertama, sebagian besar kelapa sudah berumur tua sebab itu perlu peremajaan kelapa dengan melakukan replanting. "Akibat tua itu produksinya rendah dan tidak dipelihara," ucap dia.

Baca Juga: Kementerian Perindustrian angkat potensi sentra industri kelapa di Halmahera Barat

Kedua, pengolahan kelapa di tingkat petani masih sangat sederhana.  Ketiga, masih banyak buah kelapa yang langsung diekspor. Keempat, belum sinerginya petani kelapa terpadu. Kelima, kelembagaan ekonomi kelapa masih perlu dibenahi. Keenam, pada umumnya petani kelapa kesulitan melakukan peremajaan karena tidak mempunyai modal yang cukup.

Sebab itu, Kadin meminta agar pemerintah meningkatkan dukungan kepada petani kelapa agar dapat mengatasi permasalahan tersebut. Kemudian, pemerintah mesti menata aspek hukum agar lebih memperlancar perizinan investasi dan menyederhanakan kebijakan pajak dan administrasi.

Baca Juga: Kemperin kembangkan IKM produk kepala terpadu di Minahasa Selatan

Serta memperbaiki pelayanan publik di daerah terutama untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Kadin juga meminta pemerintah menerapkan strategi investasi berbasis kesempatan kerja yang optimal. 

Kasubdit Kelapa dan Tanaman Lain Direktorat Perkebunan Kementerian Pertanian Unggul Ametung mengatakan, saat ini luas lahan perkebunan kelapa yaitu 3,6 juta hektar. Dari jumlah itu, 500.000 hektar diantaranya merupakan perkebunan kelapa yang sudah berumur tua dan rusak.

Kementerian Pertanian menargetkan, peremajaan atau replanting perkebunan kelapa seluas 14.000 hektar pada tahun 2019. "Sampai saat ini replanting sudah 51% dari target," kata Unggul.

Baca Juga: Menteri Bappenas temui Menteri Perindustrian Federasi Rusia

Unggul bilang, untuk peremajaan kelapa dibutuhkan 120 bibit pohon per hektar, dengan harga Rp 20.000 per bibitnya. Kemudian, biaya pupuk pestisida sebanyak Rp 30 juta rupiah per hektar per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×