Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Selatan (Sulsel), Zulkarnain Arief menuding kepengurusan KADIN Indonesia tidak pro kepada pengusaha yang ada di daerah.
Tudingan ini menyusul adanya tuntutan kepada pengusaha lokal, yang diminta menyiapkan diri menjelang pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area atau AFTA) 2015.
Perjanjian perdagangan bebas itu memaksa pengusaha lokal harus meningkatkan efisiensi, produktivitas, kapasitas dan inovasi di setiap sektor dalam menunjang daya saing di pasar dunia dan domestik.
Zulkarnain mengungkapkan, ruang pengusaha lokal tidak dilirik pengurus KADIN Indonesia. Lembaga itu dinilai Zulkarnain mementingkan investasi dari luar negeri, dengan menggandeng pihak-pihak asing tanpa mau melibatkan pengusaha lokal setempat.
"Saya dengan lantang mengatakan, perdagangan bebas ASEAN akan stagnan jika wadah seperti KADIN yang harusnya pro aktif justru dimatikan karena kepentingan sepihak para pengurus KADIN pusat, apalagi dari segi program, sama sekali tidak ada program yang dinilai memberdayakan pengusaha lokal di daerah,” tegas Zulkarnain di Makassar, Selasa, (2/4).
Ia menambahkan, saat ini pengusaha lokal merasa tidak diwadahi instrumen untuk berinovasi dan meningkatkan karyanya. (Hajrah/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News