kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan logistik swasta terancam gulung tikar


Rabu, 27 Maret 2013 / 07:52 WIB
Perusahaan logistik swasta terancam gulung tikar
ILUSTRASI. Waspada! Malware Squid Game mengincar pengguna komputer dan smartphone


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Pengusaha logistik swasta ketar-ketir dengan aksi ekspansi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan anak usahanya di sektor logistik dan
jasa pelabuhan. Pasalnya, ekspansi besar-besaran perusahaan pelat merah ini bisa mengancam usaha mereka.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Logistik, Carmelita Hartoto, menyatakan aktivitas anak-anak usaha BUMN
cukup mengganggu para pengusaha logistik. "Ekspansi yang mereka lakukan justru mematikan pengusaha swasta logistik, mulai pengusaha pergudangan, bongkar muat, dan lain-lain," ungkap dia, Selasa (26/3).

Menurut Carmelita, perusahaan logistik swasta dalam negeri bisa mati lantaran anak-anak usaha BUMN boleh mengikuti tender untuk proyek minimal Rp 25 miliar. Padahal, batasan angka ini biasa diikuti perusahaan logistik swasta untuk UKM. "Mereka dengan mudah memenangkan tender itu. Kami jadi gulung tikar, dong. Harusnya, batasan ikut tender untuk BUMN minimal Rp 100 miliar, jangan yang kecil-kecil diambil juga," papar dia.

Oleh karena itu, pemerintah harus memperhatikan nasib usaha logistik dalam negeri. Kadin menyarankan dalam proyek baru Pelindo, yaitu pelabuhan Kalibaru tahap kedua nanti, pengusaha swasta domestik bisa dilibatkan.

Pasalnya, dalam seleksi operator pelabuhan tahap satu, tak ada konsorsium yang melibatkan pengusaha swasta dalam negeri. "Kami mengharapkan, untuk tahap kedua, pemerintah membuka konsorsium dengan operator terminal dalam negeri," ucap Carmelita.

Wakil Ketua Umum Persatuan Pengusaha Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional Indonesia, Asmari Herry menambahkan, pemerintah perlu melindungi pengusaha domestik, misalnya, dengan memperbaiki infrastruktur. "Pemerintah perlu membangun akses jalan dari pelabuhan untuk mengurangi inefisiensi," kata dia.

Seperti diketahui, PT Pelindo II menargetkan melahirkan delapan anak usaha baru hingga 2014. Saat ini, Pelindo II telah memiliki 10 anak usaha. Di kuartal I-2013, Pelindo bertekad membentuk lima anak usaha, antara lain Pusat Studi Maritim & Logistik Indonesia, IPC Terminal Petikemas, dan Pelabuhan Tanjung Priok. Ada tiga perusahaan yang dalam proses pembentukan, yakni Terminal Curah Indonesia, IPC Logistik Indonesia dan Sarana Pengerukan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×