kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin investasi budidaya udang Rp 20 miliar


Selasa, 12 November 2013 / 07:30 WIB
Kadin investasi budidaya udang Rp 20 miliar
ILUSTRASI. Roti Gulung Cinnamon merupakan salah satu jenis roti yang bentuknya unik (Foto: dok/Yankee Magazine)


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Beberapa investor yang tergabung di dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) berminat untuk investasi di sektor perikanan budidaya khususnya udang. Untuk tahap awal, investor tersebut akan menggarap tambak seluas 10 hektare (ha) dengan nilai investasi sebesar Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar. Lokasi tambak udang akan berada di Karawang, Jawa Barat.


"Diharapkan pada Januari 2014, sudah bisa dilakukan penebaran perdana," ujar Yugi Prayanto, Wakil Ketua Umum Kadin bidang kelautan dan perikanan, kemarin.


Rencananya, total investasi Kadin di sektor perikanan budidaya mencapai Rp 20 miliar dengan total pengembangan tambak seluas 20 ha.Namun, Yugi belum bilang secara detail tentang skema investasi ini. "Saya rasa belum bisa kasih tahu detailnya karena masih proses survei," kata Yugi. 

Tahun lalu, nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan yang dilakukan anggota Kadin mencapai Rp 4,5 triliun. Rinciannya, sektor perikanan tangkap Rp 2 triliun, pemrosesan sekitar Rp 1 triliun dan pengolahan sekitar Rp 1,5 triliun.


Menurut Yugi, dipilihnya udang karena komoditas ini merupakan salah satu primadona komoditas perikanan dan kelautan. Apalagi, sepanjang tahun ini, harga udang cukup bagus. Selain itu juga, potensi lahan untuk tambak udang masih cukup luas."Indonesia juga bebas dari penyakit Early Mortality Syndrome (EMS)," ujar Yugi.


Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyambut baik rencana investasi tersebut. Ia mengatakan, sektor ini memang membutuhkan investor agar bisa mencapai target produksi yang dipatok KKP.


"Persepsi bahwa usaha perikanan adalah usaha yang high risk sudah dapat diantisipasi dengan teknologi, usaha ini berubah menjadi usaha yang calculated risk," kata Slamet.


Tahun ini, KKP menargetkan produksi perikanan tangkap dan budidaya sebesar 18,4 juta ton. Tahun depan, target produksi perikanan tangkap dan budidaya naik 24,46% menjadi 22,9 juta ton. Sementara untuk target produksi perikanan budidaya sendiri, tahun ini mencapai 13 juta ton. "Di tahun depan, akan naik menjadi 16,9 juta ton," jelas Slamet. Nilai investasi perikanan budidaya ditargetkan Rp 21,8 triliun pada 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×