kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin Minta Komitmen Dirut PLN Konsisten Dalam Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan


Jumat, 17 Desember 2021 / 09:36 WIB
Kadin Minta Komitmen Dirut PLN Konsisten Dalam Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
ILUSTRASI. Direktur Utama baru PLN Darmawan Prasodjo?memberi keterangan pers, Senin (6/12/2021).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mendorong PLN di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo yang baru diangkat sebagai Direktur Utama PLN untuk konsisten dalam perencanaan dan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bidang Energi Baru dan Terbarukan, Muhammad Yusrizki, menekankan Indonesia memiliki banyak pekerjaan rumah terkait pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Terlebih lagi di tengah gelombang gerakan net zero emission yang terjadi di seluruh dunia.

“KADIN menanti kolaborasi antara sektor swasta dan PLN mengingat tanggung jawab kedua belah pihak sangat krusial dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan EBT di Indonesia,” ucap Yusrizki, sebagaimana tertera dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (17/12).

Salah satu bentuk kolaborasi yang sedang dirancang KADIN disampaikannya adalah dengan melakukan inovasi pada sisi pengadaan EBT supaya lebih transparan dan lebih adaptif terhadap pertumbuhan permintaan tenaga listrik.

Baca Juga: PLTA Poso tahap 2 memiliki bauran EBT tertinggi di Indonesia

Teknologi EBT secara natural merupakan teknologi yang modular dikemukakan Yusrizki dapat dengan cepat melakukan ekspansi kapasitas apabila diperlukan.

Karakteristik ini berbeda dengan pembangkit fosil dimana ada satuan kapasitas tertentu yang diperlukan untuk mencapai efisiensi dan economic feasibility.

“Sudah saatnya PLN memanfaatkan karakteristik modular dari teknologi EBT terutama untuk program de-dieselisasi yang menurut KADIN menjadi jalan masuk yang terbaik untuk peningkatan pemanfaatan EBT di Indonesia,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama Yusrizki mengajak PLN beserta pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk asosiasi-asosiasi yang mewakili industri EBT duduk bersama dan bertukar pikiran mengenai inovasi pengadaan yang layak dipertimbangkan.

Baca Juga: BNBR Anggarkan Capex Rp 500 Miliar Tahun Depan

“Banyak sekali poin-poin menarik dari asosiasi EBT. Apakah misalnya kita akan menggunakan metode reverse auction terkait pengadaan PLTS untuk penggantian diesel atau akan menggunakan metode pengadaan per kluster seperti sudah banyak disebutkan, dan apa pola ekspansi yang diperlukan apabila terjadi peningkatan permintaan listrik,” paparnya.

Yusrizki menambahkan, transisi energi adalah konsep yang lebih luas dari sekedar teknologi pembangkit.

Baca Juga: PLN pastikan pembangunan PLTMG Bangkanai Stage 2 selesai tepat waktu

Menurutnya, panel surya, baling-baling untuk tenaga angin hingga battery sebagai penyimpan energi merupakan inovasi teknologi yang sudah dan semakin berkembang.

Inovasi teknologi tentu harus diikuti dengan inovasi di bagian-bagian lain, misalnya metode procurement, metode operasional, dan metode kendali jaringan untuk mendapatkan the best from each technology.

“Kalau kita menggunakan metode yang salah, atau sudah usang, maka yang kita temukan hanyalah problematika dan masalah untuk setiap teknologi. Lalu bagaimana kita mau melakukan transisi energi jika selalu seperti itu,” timpalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×