Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT KAI Commuter Indonesia (KCI) akan melakukan tiga jenis pengadaan sarana KRL. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas layanan KRL.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, pengadaan KRL yang pertama dilakukan adalah pembelian KRL baru produksi PT Inka sebanyak 16 trainset senilai Rp 3,8 triliun. Kereta ini sudah mulai dapat dioperasikan pada 2025-2026.
Kemudian, KAI Commuter dan PT Inka melakukan penandatanganan kontrak untuk melakukan retrofit (peremajaan) KRL. Penandatanganan kontrak ini sudah dilakukan pada 3 November 2023.
Anne menambahkan, pada tahap awal akan dikirim 4 trainset untuk dilakukan retrofit. Retrofit sarana KRL ini merupakan upaya lanjutan dalam replacement 19 rangkaian sarana KRL yang dimiliki KAI Commuter secara bertahap mulai tahun 2023-2026.
"Ada 19 trainset yang akan kita retrofit bersama dengan Inka, totalnya sekitar Rp 2,2 triliun untuk retrofit," ujar Anne dalam konferensi pers, Senin (6/11).
Baca Juga: Ini Penjelasan KCIC Soal Atap Stasiun Kereta Cepat Halim yang Bocor
Berikutnya, KAI Commuter berencana melakukan impor 3 trainset kereta. Meski begitu, Anne masih belum mau membeberkan dari mana impor akan dilakukan. KAI Commuter telah mengajukan Rp 800 miliar dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pengadaan tersebut.
Selain itu, KAI Commuter akan mengajukan peminjaman sebesar Rp 3,6 triliun. Uang tersebut rencananya bukan hanya untuk pengadaan KRL baru impor, tetapi juga termasuk untuk membiayai retrofit KRL dan pengadaan KRL baru dari PT Inka.
"Saat ini, (pengadaan sarana KRL) paralel tiga-tiganya kami jalanin," kata Anne.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News