Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Selama tiga hari lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah operasi I mengklaim telah menertibkan 202 kios pedagang di empat stasiun kereta di wilayah Jabodetabek. Penertiban kios tersebut dilakukan KAI mulai Sabtu (19/1) sampai dengan Senin (21/1).
Pihak KAI menyatakan, penertiban kios dilakukan karena masa sewanya telah habis. Keempat stasiun yang dimaksud adalah Stasiun Karet, Stasiun Bekasi, Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Minggu dan Stasiun Cakung.
Purbawa, Kepala Humas PT KAI- Daop 1 Jakarta bilang, penertiban berjalan dengan lancar dan tertib. "Bahkan satu hari sebelum jadwal penertiban, penyewa dan warga telah melakukan pengosongan dan pembongkaran kios lebih awal," kata Purbawa dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Senin malam (21/1).
Purbawa menjelaskan, PT KAI menertibkan sebanyak 118 kios di Stasiun Bekasi. Dari 118 kios yang dibongkar, ada 8 kios yang belum habis masa kontraknya dan pemilik kios sepakat mengosongkan serta membongkar kiosnya di hari yang sama. "Kompensasi sisa waktu sewa akan diselesaikan pada hari Selasa (22/1)," kata Purbawa.
Dia bilang, lahan bekas pembongkaran kios seluas 9.000 meter persegi (m2) di empat stasiun itu akan dimaksimalkan untuk penyediaan fasilitas park and ride bagi penumpang KRL. Di Stasiun Karet misalnya, kios yang ditertibkan berjumlah 10 kios dan 20 tenda liar yang terletak di petak Jalan antara Stasiun Karet - Stasiun Sudirman.
Kemudian, di Stasiun Tanjung Barat ditertibkan sebanyak 9 kios yang sebelumnya telah dikosongkan dan dibongkar atapnya oleh penyewa kios. Pembongkaran sisa bangunan kios pun berjalan lancar. sementara itu, penertiban kios di Stasiun Cakung berhasil membongkar 35 kios dan 10 lapak.
Sayangnya, KAI tidak menjelaskan kemana pedagang yang ditertibkan itu, apakah tetap berdagang atau gulung tikar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News