kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KAI minta modal Rp 2,75 triliun demi ekspansi


Kamis, 15 Januari 2015 / 08:15 WIB
KAI minta modal Rp 2,75 triliun demi ekspansi
ILUSTRASI. Tokopedia bersama sejumlah pelaku usaha otomotif di Tokopedia pun membagikan tips membeli kendaraan listrik bagi pemula. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Penyedia angkutan kereta api tunggal, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sedang berusaha mencari pendanaan untuk ekspansi tahun ini. KAI sedang mengajukan dana ke pemerintah dalam wujud Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,75 triliun. 

Jika permohonan dana itu disetujui pemerintah, KAI akan memakai dana tersebut untuk pengadaan kereta api barang. Salah satunya untuk kebutuhan kereta api di jalur trans Sumatra. 

KAI berencana membeli sekitar 392 gerbong kereta barang tanpa atap untuk pengangkut kontainer. Itu tak termasuk 29 kereta pengangkut batubara yang dipesan dari General Electric (GE) Transportation tahun lalu dan akan hadir tahun ini.

Belanja kereta barang itu adalah bagian dari rencana besar KAI menggenjot pendapatan dari angkutan kereta barang di tahun 2015. Harapannya, porsi pendapatan angkutan barang dan angkutan penumpang tahun ini bisa berimbang. “Karena barang ini tuntutannya lebih banyak lagi dan orang itu sekarang lari ke kereta api semua,” papar Edi Sukmoro, Direktur Utama Kereta Api Indonesia, kemarin (14/1).

Sebagai gambaran, akhir tahun lalu, perusahan pelat merah itu mencatatkan porsi pendapatan angkutan barang sebesar 40% terhadap total pendapatan dan angkutan penumpang 47%. Sisanya, 13% berasal dari pendapatan lain-lain. 

Karena ingin porsi kontribusi membesar, KAI mematok target pertumbuhan pendapatan angkutan barang lebih besar ketimbang angkutan penumpang. Target pertumbuhan pendapatan angkutan barang tahun ini adalah 35%. Sementara target pertumbuhan pendapatan angkutan penumpang hanya 10%. 

Perusahaan itu optimistis target pertumbuhan pendapatan angkutan penumpang itu bisa terpenuhi seiring dengan rencana penyambungan jalur kereta Trans Sumatra. “Sebenarnya sudah ada track-nya cuma putus-putus. Jadi kami mau nyambung semua,” kata Edi.

Edi menjelaskan, selama ini jalur kereta di Pulau Sumatra baru tersambung di  beberapa titik. Misal dari Tarahan ke kota Lampung sudah ada jalur kereta tapi dari Bakauheni ke Tarahan belum ada kereta. 

Nah, rencana terdekat, pada April nanti KAI akan mengoperasikan kereta barang rute Prabumulih-Muara Enim di Sumatera Selatan. Perusahaan itu akan bekerja sama dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk.

Sayangnya KAI masih enggan menyebutkan target pendapatan dan alokasi belanja modal tahun ini. Manajemen perusahaan itu beralasan, belum menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS). “Pokoknya pasti ada dana invetasi kami sendiri di luar dana PMN,” kata Edi.

 Asal tahu saja, sepanjang tahun 2014, angkutan barang KAI mengangkut 32 juta ton  barang. Perusahaan itu mengklaim capaian itu naik sekitar 24% dari tahun 2013. Sementara angkutan penumpang mengangkut 280 juta penumpang, atau naik 21%.

Sebelumnya, manajemen perusahaan KAI menargetkan pendapatan Rp 13,6 triliun sepanjang 2014. Dari pendapatan itu, KAI ingin mengantongi laba Rp 900 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×