Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Ketiga, Malaysia. Pada Agustus 2019, Pestech Malaysia menjalin kemitraan dengan pembuat inverter Sungrow untuk bersama-sama mengembangkan PLTS terapung di wilayah tersebut. Sementara pada Oktober 2019, produsen tenaga surya China, Risen Energy Co. Ltd memastikan kontrak untuk menyuplai 150 MW modul PLTS terapung untuk melistriki sebuah taman PLTS terapung.
Keempat, Vietnam. Pada Oktober 2019, Da Nhim—Ham Thuan—Da Mi (DHD) Vietnam ditugaskan untuk membangun PLTS terapung 47,5 MW yang ditargetkan akan ditambahkan sebesar 330 MW dimana 1 MW dapat menerangi 165 rumah tangga.
Baca Juga: Ini tiga aturan pelaksana untuk mendukung berlakunya IA-CEPA
Kelima, Filipina. Pada Oktober 2019, Meralco Powergen Corp Filipina - anak perusahaan utilitas terbesar di negara itu - mengumumkan rencana membangun PLTS terapung 110 MW di Danau Laguna. Keenam, Indonesia. Pada Januari 2020, PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian pembangunan PLTS terapung dengan Masdar di Uni Emirat Arab dengan kapasitas 145 MW.
Lebih lanjut, menurut Sara, negara-negara ASEAN seperti Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam memutuskan untuk memasang PLTS terapung terutama didasarkan pada keekonomian infrastruktur jaringan yang ada dan masalah kelangkaan lahan.
Sedangkan bagi Elrika, sumber energi bersih seperti PLTS terapung dapat membantu melindungi negara ASEAN pengimpor batu bara dari risiko harga bahan bakar yang tidak menentu dan pasokan logistik yang mahal dari pasar bahan bakar global. "Geografi dan demografi ASEAN menghadirkan peluang tersendiri untuk PLTS terapung," ujar Elrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News