Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengincar pertumbuhan kinerja keuangan di sepanjang tahun ini. KLBF menargetkan penjualan bersih tahun 2023 bisa meningkat sekitar 13%-15% begitu juga dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih per saham.
Optimisme tersebut seiring dengan kondisi ekonomi yang mulai kembali pulih, meningkatnya mobilitas masyarakat, serta transisi Covid-19 ke arah endemi.
Manajemen Kalbe Farma dalam keterbukaan informasi Selasa (11/4), menjelaskan, walaupun menghadapi ketidakpastian yang meningkat karena krisis finansial dan geopolitik global, perseroan berupaya menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan dampak kenaikan harga bahan baku dengan melakukan strategi pengelolaan harga dan portofolio.
KLBF juga mempertahankan anggaran belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1 triliun tahun ini. Rencananya dana capex tersebut akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Optimistis Permintaan Produk Non Covid-19 Akan Meningkat
"Optimisme KLBF untuk tumbuh mendorong KLBF terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi produk dan layanan. Perseroan berupaya mendorong peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) melalui berbagai inisiatif penyediaan produk obat dan alat kesehatan," ujar Manajemen Kalbe Farma, dalam keterangannya.
Melalui sinergi ABGC (Akademisi, Business, Government dan Komunitas), Kalbe terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis Perseroan.
Sebagai contoh, Kalbe Farma telah melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk penemuan baru (novel products) melalui PT Kalbe Genexine Biologics (KGBio), melakukan akuisisi PT Aventis Pharma untuk memperkuat portofolio produk obat resep termasuk produk vaksin serta membentuk anak perusahaan patungan Global Starway Synergy Co., Ltd untuk memperkuat sumber rantai pasokan di China.
Untuk diketahui, KLBF membukukan penjualan bersih mencapai Rp 28,93 triliun di tahun 2022. Capaian ini meningkat 10,2% dibandingkan tahun 2021.
Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp 3,38 triliun, yang juga terkerek 6,2% dari posisi tahun 2021 yang senilai Rp 3,18 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News