kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Morinaga telah miliki peta transformasi menuju industri 4.0, ini gambarannya


Rabu, 21 April 2021 / 13:24 WIB
Kalbe Morinaga telah miliki peta transformasi menuju industri 4.0, ini gambarannya
ILUSTRASI. KALBE Nutritionals dan Morinaga memperkenalkan Morinaga Chil*Go! rasa Original yang saat ini telah terdistribusi di pasaran.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Morinaga Indonesia telah memiliki peta jalan transformasi teknologi untuk memenuhi lima pilar  Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yaitu manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi pabrik.

Sebagai informasi, PT Kalbe Morinaga Indonesia merupakan salah satu perusahaan dari Kalbe Group. Pada tahun 2005 Kalbe Group dan Morinaga Milk Industry Co., Ltd. yang merupakan perusahaan pengolahan susu dari Jepang, membentuk perusahaan joint venture tersebut.

Saat ini, fasilitas produksi PT Kalbe Morinaga Indonesia berada di Cikampek, di atas lahan seluas 52.000 meter persegi dengan kapasitas terpasang 37.200 ton per tahun. Pabrik PT Kalbe Morinaga Indonesia di Cikampek, Jawa Barat memiliki lima lini produksi dan kapasitas gudang sebesar 8.400 palet.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) mengalihkan saham sejumlah anak usaha

Peta jalan yang dimiliki oleh Kalbe Morinaga Indonesia disebut sebagai Total Productive Maintenance (TPM). “Tujuan dari penerapan TPM adalah untuk mengurangi biaya produksi dan menciptakan lini produksi yang tangguh dan menghasilkan profit yang tinggi,” tutur Manufacturing Head of PT Kalbe Morinaga Indonesia, Yudha Agus Tri Basuki dalam keterangan resmi, Rabu (21/4).

Ia menuturkan, mulai tahun 2014, berdasarkan TPM, perusahaan yang memproduksi susu bubuk bayi, susu bubuk specialty, dan susu bubuk untuk ibu hamil tersebut, memasuki tahapan excellent manufacturing dan menerapkan konsep smart factory 4.0.

“Di tahapan ini, kami berupaya menghilangkan hambatan dan kerugian untuk mendapatkan proses bisnis yang efisien serta mengurangi dan mengoptimalkan biaya,” sambungnya.

Perusahaan yang turut serta dalam Hannover Messe 2021: Digital Edition itu memperkenalkan ekosistem digital untuk meningkatkan produktivitas karyawan dengan menggeser cara kerja dari proses manual ke proses otonom. Ekosistem ini dinamakan KMI Smart Integrated System (KISS).

Yudha memaparkan sebagian besar proyek dilakukan oleh sumber daya internal perusahaan, sehingga upskilling dan reskilling karyawan adalah bagian penting dari aktivitas, untuk mendorong budaya digital yang lebih kuat.

Baca Juga: Menakar efek pelemahan rupiah ke prospek Kalbe Farma (KLBF)

Kalbe Morinaga Indonesia juga menerapkan smart enterprise yang merupakan pengembangan smart factory untuk melakukan transformasi pada skala korporasi.

Pada tahap ini, terjadi transformasi smart factory sehingga memiliki beberapa fungsi seperti research and development (R&D) melalui future lab, kreasi bersama pelanggan (customer co-creation), dan pemasok cerdas (smart suppliers).

“Pada periode ini, kami fokus pada sistem produksi di pabrik, dan di periode berikutnya dikembangkan dalam skala yang lebih besar dengan mengintegrasikan seluruh rantai pasokan, baik secara korporat maupun global,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×