kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kalimantan Gold tidak bangun smelter


Rabu, 04 Maret 2015 / 11:02 WIB
Kalimantan Gold tidak bangun smelter
ILUSTRASI. Models of oil barrels and a pump jack are displayed in front of a rising stock graph in this illustration taken February 24, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Meskipun tahun ini PT Kalimantan Surya Kencana masih menggelar kegiatan eksplorasi, anak usaha Kalimantan Gold Corporation Ltd itu optimistis dapat memulai kegiatan produksi mulai 2019. Perusahaan tersebut memproyeksikan dapat memproduksi konsentrat tembaga sebanyak 60.000 ton.

Mansur Geiger, Country Manager Kalimantan Gold mengatakan, pihaknya berharap kegiatan eksplorasi dapat berjalan lancar sehingga pihaknya dapat melanjutkan ke tahapan feasibility study (FS). "Apabila izin yang diperlukan seperti izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) tidak terlambat mudah-mudahan kerja lancar, dan bisa produksi mulai 2019," kata dia ke KONTAN, pekan lalu.

Kalimantan Surya Kencana merupakan perusahaan pemegang konsesi kontrak karya (KK) generasi IV yang berlokasi Kalimantan Tengah dengan areal seluas 61.003 hektare. Kegiatan eksplorasi dilakukan sejak 1997 silam.

Saat ini, perusahaan tersebut memiliki cadangan sebanyak 621 juta pound tembaga yang berada di Blok Beruang Kanan Main Zone. Kalimantan masih berupaya meningkatkan cadangan di blok lain seperti Beruang Kanan South, Beruang Kanan West, dan BKZ Polymetallic.

Menurut Mansur, pihaknya berencana hanya membangun fasilitas pengolahan yang akan menghasilkan konsentrat tembaga. "Kami tidak akan bangun pabrik pemurnian (smelter), tapi akan kerja dengan smelter yang ada di Indonesia," tuturnya.

Sayangnya, Mansur tidak menjelaskan secara detail investasi yang akan disiapkan perusahaan sampai dapat menghasilkan konsentrat tersebut. Yang jelas, sejak melakukan eksplorasi tahun 1998 hingga 2014, perusahaan sudah mengeluarkan investasi  US$ 50 juta. Khusus tahun ini  Kalimantan Surya Kencana berencana mengeluarkan investasi senilai US$ 3 juta.

Mansur menambahkan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan akan menyuplai ke smelter mana dari pasokan konsentrat perusahaannya pada 2019 depan. Juga belum bisa dipastikan ke smelter yang akan dibangun PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur dengan kapasitas 2 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×