kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,25   -8,11   -0.87%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalisat Energi Nusantara lakukan tajak sumur eksplorasi perdana


Kamis, 17 September 2020 / 16:31 WIB
Kalisat Energi Nusantara lakukan tajak sumur eksplorasi perdana
Ilustrasi tajak sumur


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Kalisat Energi Nusantara (KEN) melakukan tajak sumur eksplorasi perdana melalui sumur NK-1X di Wilayah Kerja Long Hubung Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur pada Kamis (17/9).

Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizon Suardin menjelaskan, tajak sumur eksplorasi perdana bertujuan untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon di Struktur Mamahak pada Formasi Intra dan Upper Kiham Haloq.

“Kegiatan tajak Sumur NK-1X merupakan implementasi dari strategi keempat SKK Migas yakni Eksplorasi untuk Penemuan Besar atau Road to Giant Discoveries. Tentunya penemuan cadangan migas (minyak dan gas bumi) perlu dibuktikan melalui pengeboran sumur eksplorasi,” ujar Jaffee dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (17/9).

Adapun, sumur eksplorasi NK-1X memiliki target kedalaman akhir sekitar 1.700 meter dan memakan waktu pekerjaan selama 47 hari. Jaffee melanjutkan, pengeboran ini diharapkan memberikan hasil yang baik.

Baca Juga: SKK Migas: Pengolahan data survei KKP Jambi Merang kelar November 2020

SKK Migas turut mengapresiasi langkah KEN dalam pelaksanaan tajak sumur di tengah pandemi Covid-19.

Jaffee menambahkan, proyek senilai US$ 6,1 juta menandakan gairah investasi migas tanah air masih tergolong tinggi di tengah tren penurunan investasi yang terjadi.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu mengapresiasi dukungan pemerintah daerah dalam melancarkan kegiatan tajak sumur perdana.

"Akhirnya mobilisasi personel, material, dan peralatan dapat berjalan tanpa adanya kendala yang berarti," terang Sulistya.

Di sisi lain, General Manager KEN Sunarno Aloy menjelaskan lokasi sumur yang berada pada remote area menjadi tantangan tersendiri khususnya dalam hal mobilisasi material.

"Terbilang cukup menantang, antaranya penyelesaian pembuatan jetty, pembuatan jalan ke lokasi yang panjangnya sekitar 6 kilometer melalui jalan sawit dan hutan belukar, serta mobilisasi material dan alat pemboran yang cukup rumit karena harus menyusuri Sungai Mahakam sepanjang 350 kilometer ke arah hulu," terang Sunarno.

Selanjutnya: Aktifkan kembali anjungan PHE-12, PHE WMO targetkan produksi segera dimulai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×