Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kalimantan Timur, sebagai kawasan eksplorasi tambang batubara terbesar di Indonesia menjadi target pasar truk besar (heavy-duty) kategori V. Selain merek Jepang, terdapat merek Prancis seperti Renault Trucks yang ikut meramaikan pasar truk di Kalimantan Timur.
Phillippe Richard, Sales & Marketing General Manager PT Indotruck Utama, selaku distributor Renault Trucks di Indonesia menyebutkan, tahun lalu penjualan truk Renault di Kalimantan Timur sudah mencapai 240 unit per tahun.
“Tahun ini, kami berharap bisa meningkatkan penjualan di Indonesia 300 unit, naik cukup besar dibandingkan tahun lalu,” jelas Richard kepada KompasOtomotif saat ditemui di stand Renault Trucks pada Mining Expo, Kamis (14/6).
Richard bilang, selama kegiatan industri di China terus berjalan, maka kebutuhan truk berat untuk mengangkut batubara di Kalimantan Timur akan terus tumbuh dan berkembang.
Kendati dari segi harga lebih mahal dibandingkan dengan kompetitornya, Renault Trucks mengaku akan meyakinkan pelanggan dengan kualitas produk. Ia bilang, perusahaannya akan memberikan layanan purna jual yang lebih baik daripada kompetitor.
“Layanan paling utama, yaitu servis (pemeliharaan dan perbaikan, termasuk menyediakan mekanik), serta suku cadang. Ini penting, karena truk adalah mesin pekerja dan pencetak uang bagi perusahaan pembeli,” terang Richard.
Dengan layanan yang memuaskan, Richard yakin, konsumen loyal terhadap mereka. Maklum, bila truk sering rusak, mogok atau kekurangan suku cadang, akan menjadi masalah bagi pengusahaan. Soalnya, truk yang dibeli dengan harga mahal tidak bisa digunakan.
Truk andalan Renault untuk pertambangan di Kalimantan Timur adalah Kerax 8x4 380. Dijelaskan oleh Philippe Richard, truk Renault dipasarkan oleh Volvo Indonesia, dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan pertambangan di Indonesia.
“Medan pertambangan Indonesia khusus. Untuk itu, spesifikasinya kami sesuai dengan kebutuhan kondisi di sini. Begitu juga pemilihan bahan bakar (solar), tidak ada masalah. Kami mengeset sehingga mencapai standar emisi Euro3. Kalau yang di Eropa, truk Renault mencapai standar Euro5,” lanjut Philippe. (Zulkifli BJ/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News