Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Mesti Sinaga
Kargo LNG (liquefied natural gas) perdana yang dibeli PT PLN (Persero) tiba di Pelabuhan Blang Lancang, Nangroe Aceh Darussalam hari ini.
Kargo dari fasilitas Tangguh LNG di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat ini dikirim menggunakan kapal tangker LNG Tangguh Towuti, dan akan digunakan untuk commissioning atau uji coba fasilitas regasifikasi Arun yang baru.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, pengiriman kargo ini merupakan bagian dari komitmen Tangguh untuk pasar domestik.
SKK Migas berkomitmen meningkatkan pasokan gas untuk domestik. Sejak tahun 2003, pasokan gas untuk domestik meningkat rata-rata 9% per tahun. Pada 2013, volume gas untuk memenuhi kebutuhan domestik lebih besar dibandingkan ekspor. "Tahun 2015 ini, komitmen untuk domestik mencapai 4.403 BBTUD atau 61%, sementara peruntukan ekspor sebesar 2.836 BBTUD," ujar Amien Sunaryadi dalam siaran pers, Kamis (19/2).
Tangguh LNG, yang dioperasikan BP, dijadwalkan mengirim 9 kargo LNG ke PLN di tahun 2015. “Kargo dari Tangguh LNG ini membantu uji coba Arun sehingga dapat memulai kegiatan operasional sebagai terminal regasifikasi LNG,” kata Amien.
Presiden Regional BP Asia Pacific Christina Verchere mengungkapkan, pengiriman kargo ini merupakan pencapaian penting bagi Tangguh dalam komitmennya memasok gas ke pasar domestik demi pemenuhan kebutuhan yang terus meningkat di Indonesia. “Para mitra Tangguh bangga dapat mendukung commissioning fasilitas regasifikasi Arun ini, dan berharap dapat terus secara aman mengirimkan kargo ke fasilitas ini di masa mendatang,” ujarnya.
Kapal LNG Tangguh Towuti akan bersandar di terminal Arun selama 10 hari untuk mendukung Terminal Regasifikasi dan Penerimaan LNG Arun memulai commissioning sebelum beroperasi.
“Kami sangat menantikan kargo perdana dari Tangguh LNG ini. Hal ini menandakan bahwa kami telah siap beroperasi secara penuh dan mulai memasok gas yang dibutuhkan Indonesia,” ujar Teuku Khaidir, Presiden Direktur PT Perta Arun Gas, selaku operator terminal. Melalui kapasitas Regas Unit terpasang sebesar 405 MMSCFD, diharapkan PLN dapat memanfaatkan gas secara optimal untuk pembangkit listrik dan pengembangan kawasan industri di Sumatera Utara dan Aceh.
“Tambahan porsi gas untuk bahan bakar pembangkit ini akan memperkuat pasokan listrik khususnya ke Sumatera bagian utara. Hal ini secara signifikan juga akan meningkatkan efisiensi PLN mengurangi BBM yang selama ini digunakan untuk mengoperasikan pembangkit di Belawan karena tidak tersedianya gas.” ungkap Direktur Utama PLN, Sofyan Basir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News