Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Sebagai informasi, capaian investasi minerba yang hanya US$ 3,7 miliar itu menjadi yang terendah, paling tidak dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2015, realisasi investasi minerba tercatat sebesar US$ 5,26 miliar. Setahun kemudian naik menjadi US$ 7,28 miliar.
Pada tahun 2017, investasi tambang turun menjadi US$ 6,13 miliar. Pada tahun 2018 mencapai titik tertinggi di level US$ 7,48 miliar. Lalu pada 2019 investasi minerba merosot menjadi US$ 6,5 miliar.
Adapun pada tahun ini, investasi subsektor minerba ditargetkan sebesar US$ 5,98 miliar. Menurut Hendra, investasi tahun ini masih bergantung pada pergerakan harga komoditas dan juga regulasi yang akan diterbitkan pemerintah.
"Pada saat ini masih sulit untuk membuat proyeksi karena harga masih dinamis dan juga kepastian mengenai regulasi yang masih ditunggu," pungkas Hendra.
Selanjutnya: Vale Indonesia (INCO): Kenaikan harga nikel cuma sementara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News