Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengapresiasi usaha Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam mendukung relokasi industri dari Tiongkok.
Corporate Secretary KIJA,Muljadi Suganda, memaparkan, pihaknya memiliki dua kawasan industri yang sudah beroperasi baik di Cikarang dan Kendal yang siap menyambut relokasi industri tersebut.
Ia menuturkan, kawasan industri Jababeka sudah matang (matured) dengan faktor-faktor utama yang dibutuhkan oleh industri, seperti infrastruktur yang berkualitas internasional termasuk kehandalan tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port yang dapat mendukung layanan logistik lebih efisien dan kompetitif.
Baca Juga: Kinerja KIJA Terhambat, Tiga Bulan Terakhir Harga Sahamnya Malah Melejit 21,67%
"Lalu, fasilitas kawasan yang lengkap serta dukungan existing tenant lebih dari 30 mancanegara baik skala UMKM dan besar, seperti Unilever, Loreal, Nissin, Samsung, Komatsu dan lainnya," ujarnya kepada Kontan, Senin (27/7).
Ia melanjutkan, pihaknya akan terus melakukan ekspansi di Kawasan industri Jababeka sehingga investor asing dari China, Taiwan, Jepang dan Korea tertarik relokasi di kawasannya.
Sebagai informasi, BKPM mendukung relokasi sejumlah pabrik milik tujuh perusahaan multinasional ke Indonesia. BKPM sendiri mengakui lembaganya menonjolkan tawaran penggunaan kawasan industri di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, lantaran unggul dari segi skema sewa lahan jangka panjang.
Baca Juga: Simak strategi Jababeka (KIJA) bertahan di tengah pandemi corona
KIJA memiliki lahan industri di wilayah Kendal, Jawa Tengah atau Kawasan Industri Kendal (KIK). Kawasan yang merupakan usaha patungan antara KIJA dan Sembcorp ini, sudah diisi lebih dari 60 tenan dari perusahaan multinasional.
"Dengan adanya relokasi perusahaan asing tersebut, maka kesiapan infrastruktur dan lahan yang dimiliki Jababeka siap menampung para investor tersebut sehingga diharapkan dapat memberikan pertumbuhan penjualan Kawasan industri Perseroan khususnya di tengah pandemi covid-19 ini," sambung Muljadi.