kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kawasan industri RI-China akan diresmikan


Senin, 20 Mei 2013 / 14:30 WIB
Film-film Indonesia terbaru di Netflix yang tayang bulan Desember tahun 2021, banyak cerita romantis hingga horor.


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kawasan industri terpadu Indonesia-Cina (China-Indonesia Economic and Trade Cooperation Zone/CIETCZ) di kawasan industri Delta Mas, Cikarang, Bekasi, akan segera diresmikan pada Juni 2013.

Sekretaris Partai Komunis Provinsi Guangxi, Peng Qinghua mengatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada Juni 2013 untuk menjajaki beberapa peluang investasi di sana, sekaligus meresmikan CIETZ di Bekasi.

Zona kerja sama ekonomi dan perdagangan Cina-Indonesia di Cikarang, Bekasi itu, memiliki area seluas 500 hektare, namun dari jumlah itu hanya sekitar 120 hektare yang akan dibangun sebagai kawasan industri.

"Kerja sama ekonomi dan perdagangan Cina dan Indonesia terus meningkat, dan kami akan terus melakukan berbagai penjajakan untuk memperkuat kerja sama yang sudah terjalin baik," kata Sekretaris Partai Komunis Provinsi Guangxi, Peng Qinghua saat menerima Duta Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia, Imron Cotan, yang melakukan kunjungan ke Provinsi Guangxi, 18-20 Mei, seperti dikutip kantor berita Antara.

Qinghua menuturkan, ekonomi Guangxi yang terletak di bagian selatan Cina memungkinkan wilayah ini mempunyai kelebihan transportasi darat dan laut, terutama dengan negara-negara ASEAN. "Karena itu, untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dua digit, ke depan Guangxi akan terus memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia, sebagai negara terbesar di ASEAN," ujar Qinghua.

Sementara Imron menegaskan, hubungan bilateral antara RI-Cina saat ini sangat erat terlihat dari peningkatan tiga kali lipat volume perdagangan, investasi, dan pariwisata dari 2010-2012. Peningkatan hubungan itu, ungkapnya, juga diikuti meningkatnya rasa saling percaya diantara pengusaha kedua negara untuk melakukan langkah konkret di antaranya adalah pembentukan kawasan industri Indonesia-Cina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×