kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KCN resmi jalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran


Jumat, 22 November 2019 / 19:09 WIB
KCN resmi jalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Karya Citra Nusantara (KCN) jalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Karya Citra Nusantara (KCN), operator swasta Pelabuhan Marunda, resmi menjalin kesepakatan di bidang pengadaan SDM dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jumat (22/11).

Ditemui di STIP, Direktur Utama KCN, Widodo Setiadi berkata langkah ini merupakan cara perusahaan mendukung dan memajukan pertumbuhan industri maritim dalam negeri.

Baca Juga: KBN menangkan Pelabuhan Marunda

"Sebagai langkah awal, kami akan membuka kuota untuk 50 taruna dari STIP untuk bekerja di KCN. Lalu, kuota beasiswa untuk 5 orang dengan lulusan terbaik yang bisa masuk tanpa tes. Untuk kualifikasi penilaian, seperti IPK dan lain-lainnya, masih akan kami kaji bersama pihak STIP," jelas Widodo saat ditemui di Marunda, Jakarta Utara, Jumat (22/11).

Widodo melanjutkan, penyediaan beasiswa dalam program kerjasama ini, merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) KCN. Pihaknya menyisihkan dana sebesar 5% dari total pendapatan untuk kepentingan tersebut.

Ketua STIP, Marihot Simanjuntak menambahkan, kerjasama dengan KCN merupakan langkah nyata untuk menghadirkan bentuk link and match antara kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri saat ini.

"Tiga jurusan di STIP, yaitu Nautika, Teknika, dan Ketatalaksanaan Angkatan Laut dan Kepelabuhan (KALK) berakreditasi A. Ditambah dengan ISO 9001 2015 yang kami punya, artinya kualitas lulusan taruna kami sudah mendapat pengakuan dari Kemenhub," ujar Marihot.

Baca Juga: Kalah melawan Kawasan Berikat di pengadilan, Karya Citra langsung ajukan banding

Widodo kembali menambahkan, ke depannya ia ingin program yang dijalankan ini dapat berkembang lebih besar menjadi skala nasional. Kebutuhan SDM yang berkompeten di bidang pelayaran dan kepelabuhan yang besar, menurutnya, masih belum maksimal diserap oleh industri karena jumlahnya masih terbatas.

"Kita sudah terlalu lama meunggungi laut. Kini saatnya kembali membangun potensi-potensi terbaiknya. Kami sendiri punya sekitar 200 kapal yang membutuhkan ABK dengan kualifikasi tinggi, bukan tenaga asal," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×