Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) menyatakan masih memilih jalan wait and see dalam melanjutkan proyek berbasis Transit Oriented Development (TOD) tahun ini.
Direktur Keuangan PPRO, Deni Budiman memaparkan untuk proyek TOD yang berlokasi di Juanda dan Tanah Abang tidak dilanjutkan karena belum ada kesepakatan dengan pihak KAI.
"Untuk proyek TOD, lokasi Juanda dan Tanah Abang tidak dilanjutkan karena belum adanya kesepakatan kerjasama dengan pihak KAI. Sedangkan untuk lokasi lain masih dalam proses kajian bisnis," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (1/7).
Baca Juga: Lanjutkan proyek TOD, WIKA Realty fokus pada selesaikan IMB Tamansari Equine
Deni melanjutkan, dengan langkah wait and see yang diambilnya tahun ini PPRO tidak memiliki investasi atau modal khusus untuk pengembangan TOD. Adapun capex di luar TOD sekitar Rp438 miliar.
Deni berkata, realisasi pendapatan pra-penjualan (marketing sales) perseroan tercatat sebesar Rp 202,48 miliar hingga Mei 2021. Sebagai gambaran, pada semester I-2020 realisasi marketing sales PPRO tercatat sebesar Rp 366 miliar.
Deni mengatakan, realisasi hingga Mei 2021 ini didukung oleh landed house atau rumah tapak dengan harga di bawah Rp 5 miliar. "Ini mendapatkan dukungan dari insentif yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) rencanakan tambah proyek TOD pada akhir tahun 2021
Target marketing sales PPRO sampai dengan kuartal III-2021 sekitar Rp 509 miliar atau sekitar 50% dari target pemasaran tahun ini.
PPRO fokus menargetkan pemasaran dengan segmen student apartment dan penjualan landed house sebesar 60%, penjualan lahan 35% dan sisanya recurring income 5% dan sudah termasuk adanya proyek baru.
Selanjutnya: LRT Jabodebek ditargetkan rampung tahun 2022, begini progres proyek TOD Pondok Cina
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News