Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola Kebun Raya Bogor optimistis jumlah kunjungan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini akan melampaui realisasi tahun sebelumnya. PT Mitra Natura Raya selaku pengelola menargetkan lebih dari 80.000 pengunjung sepanjang periode liburan akhir tahun.
General Manager Corporate Communication Kebun Raya Bogor, Zaenal Arifin, mengatakan optimisme tersebut ditopang oleh meningkatnya minat masyarakat untuk berwisata bersama keluarga, seiring membaiknya kondisi sosial dan ekonomi dibanding tahun lalu.
“Target kami pada momen liburan Nataru tahun ini lebih dari 80 ribu pengunjung. Kami sangat optimistis melihat geliat masyarakat yang lebih baik untuk berwisata bersama keluarga dibandingkan tahun lalu,” ujar Zaenal kepada Kontan, Senin (29/12/2025).
Menurut Zaenal, manajemen juga menyiapkan beragam program edukasi dan green activity yang dikemas dalam tema one stop lifestyle, sehingga Kebun Raya Bogor tidak hanya menjadi destinasi rekreasi, tetapi juga ruang edukasi dan gaya hidup hijau bagi pengunjung.
Baca Juga: MRT Jakarta Berlakukan Jam Operasional Khusus Malam Tahun Baru 2026, Simak Rinciannya
Dari sisi okupansi, manajemen mencatat tren kenaikan jumlah kunjungan sejak 24 Desember 2024, meski belum mencapai puncaknya. Saat ini, tingkat kunjungan baru berada di kisaran 40%–50% dari kapasitas yang disiapkan.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung pada tanggal favorit libur Nataru, pengelola menyiapkan sejumlah langkah strategis, khususnya dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan kawasan.
“Kami sangat mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pengunjung. Kapasitas fasilitas transportasi internal kami tingkatkan hingga empat kali lipat dari kondisi normal,” jelas Zaenal.
Kebun Raya Bogor memiliki luas area sekitar 87 hektare dengan kapasitas maksimum lebih dari 30.000 pengunjung per hari. Pada akhir pekan normal, jumlah kunjungan rata-rata mencapai sekitar 5.000 orang, dan pada libur Nataru tahun ini ditargetkan meningkat hingga dua kali lipat.
Selain mengejar jumlah kunjungan, manajemen juga fokus mengoptimalkan pendapatan non-tiket. Melalui konsep one stop lifestyle, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas edukasi flora, seni, dan budaya dalam satu kawasan terbuka hijau.
“Dengan berbagai kegiatan tersebut, kami berharap potensi pendapatan non-tiket dapat meningkat lebih dari tiga kali lipat selama
Selanjutnya: Pengusaha Kelapa Sawit Proyeksikan Ekspor CPO Masih Akan Tertekan di 2026
Menarik Dibaca: Segera Lari Dari Hubungan yang Toxic Biar Mental Sehat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













