kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebun sawit Bakrie bertambah 10.000 ha


Kamis, 10 Mei 2012 / 07:30 WIB
Kebun sawit Bakrie bertambah 10.000 ha


Reporter: Mohammad Yazid | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Untuk meningkatkan kapastitas produksi minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO), PT Bakrie Sumatera Plantations terus memperluas perkebunan kelapa sawitnya. Tahun ini, perusahaan tersebut mengincar perluasan kebun sawit hingga seluas 10.000 hektare (ha).

Howard James Sargeant, Director Chief Executive Palm Bakrie Sumatera Plantations mengatakan, perluasan lahan kebun kelapa sawit baru tersebut itu akan dilakukan di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara, masing-masing seluas 5.000 ha. "Besarnya investasi untuk ekspansi perluasan lahan mencapai US$ 3.000 per ha," kata Howard, Rabu (9/5) kemarin.

Dengan demikian, investasi yang akan dikeluarkan Bakrie untuk membuka lahan kebun sawit baru seluas 10.000 ha itu mencapai US$ 3 juta.
Howard menambahkan, perkembangan perluasan lahan tersebut selama kuartal pertama ini masih belum ada laporannya. Namun demikian pihaknya tetap optimistis perluasan lahan ini akan terealisasi hingga akhir tahun nanti.

Hingga saat ini, Bakrie telah mengelola kebun dengan total lahan mencapai 150.000 ha. Dari total lahan seluas itu, 80% di antaranya berupa lahan perkebunan kelapa sawit, sedangkan sisanya lahan perkebunan karet. Perkebunan kelapa sawit tersebut itu tersebar di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Menurut Howard, satu unit pabrik olahan kelapa sawit di Sumatera Selatan pada Juni mendatang mulai beroperasi. Pabrik yang dibangun dengan investasi senilai US$ 7 juta itu mempunyai kapasitas produksi hingga sebesar 30 ton per jam. Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, "Total pabrik kami pada tahun ini akan menjadi delapan unit," tutur dia.

Dengan adanya penambahan lahan kelapa sawit serta mulai dioperasikan satu unit pabrik baru, Howard optimistis, Bakrie akan mampu meningkatkan produksi CPO hingga sebesar 20%, atau menjadi 400.000 ton per tahun. Di mana, produksi CPO hasil kebun Bakrie tersebut sebagian besar dijual di dalam negeri, seperti ke Wilmar Group dan Musim Mas Group.

Untuk peningkatan produksi CPO, Howard bilang, mulai tahun ini pihaknya juga akan memulai penanaman kelapa sawit dengan bibit baru yang merupakan hasil pembibitan sendiri. Mulai tahun ini, benih sawit yang dibudidayakan di Kabupaten Kisaran, Sumatera Utara, itu mampu menghasilkan bibit sebanyak 300.000 bibit.

Howard mengklaim, benih tersebut merupakan benih unggulan yang di masa panen bisa menghasilkan tandan buah segar (TBS) sebanyak 40 ton per ha atau menghasilkan sekitar 10 ton CPO per ha. Sebab, benih tersebut memiliki keunggulan lantaran dapat bertahan meskipun ditanam dalam jumlah yang padat atau berdekatan, yakni maksimal 170 batang benih per ha.

Howard bilang, untuk pembudidayaan benih sawit yang berasal dari Kostarika, Amerika Tengah, tersebut pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 260 ha. "Namun untuk hasil panen tahun ini hanya akan digunakan untuk kebutuhan internal saja. Tahun depan, kami proyeksikan produksinya mencapai 2 juta bibit, dan baru akan dipasarkan ke luar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×