kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan cpo di Cina naik tipis pada 2014


Kamis, 05 Desember 2013 / 08:37 WIB
Kebutuhan cpo di Cina naik tipis pada 2014
ILUSTRASI. Promo Rabu Rp 30.000 Hokben tersedia di semua outlet Hokben (dok/Hokben)


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Impor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Cina tahun depan hanya naik tipis. Jianfei Xu, Deputy General Manager Dongling Grain and Oil Co.Ltd mengatakan, kebutuhan impor CPO negaranya di tahun depan hanya meningkat 1,5%.


Jianfei mengatakan, pada tahun ini, impor minyak sawit mentah Cina sebesar 6,59 juta ton. Namun di tahun depan, perkiraan impor minyak sawit mentah Cina hanya sekitar 6,6 juta ton. Alasannya karena tahun ini masih ada stok CPO. "Stok CPO di China saat ini tersisa hanya 0,9 juta ton," ujar Jianfei kepada KONTAN di Bandung belum lama ini.


Selain itu, Cina tidak hanya mengonsumsi minyak nabati CPO, namun juga minyak kedelai dan canola.


Namun demikian, impor CPO tetap meningkat. Hanya, menurut data yang disampaikan Jianfei, impor CPO di tahun-tahun sebelumnya naik lebih pesat. Misalnya, di tahun 2011 ke 2013 naik cukup tinggi, lebih dari 12%. Impor CPO Cina pada tahun 2011 mencapai 5,86 juta ton.


Sayangnya, dia menolak mengatakan dari mana saja impor CPO dan berapa banyak impornya dari masing-masing negara. "Tergantung harga dan kualitas," kata dia. Yang pasti, salah satu negara pemasok CPO ke Cina adalah Indonesia. Dari proyeksi kebutuhan impor CPO Cina tahun depan, porsi CPO dari Indonesia bisa mencapai 54%.


Data Kementrian Pertanian mengatakan, setiap tahun, ekspor minyak sawit mentah ke Cina lebih dari 3 juta ton. Di tahun lalu, misalnya mencapai 3,53 juta ton. Dan tahun ini, sampai September, ekspor CPO Indonesia ke Cina mencapai 2,3 juta ton, meningkat 15% dari periode yang sama di tahun 2012 yang sebanyak 2 juta ton.


Jianfei mengatakan bahwa bisnis CPO di tahun-tahun mendatang masih menjanjikan. Meski harga CPO sulit menyentuh harga US$ 1.000 per ton, bisnis komoditas ini masih berprospek. Itulah sebabnya, Dongling juga akan terjun di perkebunan kelapa sawit dengan dengan cara membuat perusahaan patungan. Namun, perusahaannya belum memutuskan apakah akan melakukan investasi di Indonesia ataupun Malaysia. "Saat ini kami masih mencari partner yang tepat," ujar Jianfei. Ia belum bisa mengatakan soal besaran investasinya. 

Di Cina Dongling memproduksi kedelai sebanyak 2 juta metrik ton pertahun. Dongling memiliki kapasitas pengolahan minyak kedelai sebesar 450.000 ton per tahun. Dengan memasuki lini bisnis sawit, Dongling berencana untuk membuat blended oil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×