kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.910   20,00   0,13%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Kebutuhan PLTS Besar, DEN: Hilirisasi Pasir Silika Perlu Dipersiapkan


Rabu, 20 September 2023 / 16:29 WIB
Kebutuhan PLTS Besar, DEN: Hilirisasi Pasir Silika Perlu Dipersiapkan
ILUSTRASI. Dewan Energi Nasional (DEN) mendukung rencana hilirisasi pasir silik/kuarsa


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Herman Darnel Ibrahim menyatakan pihaknya secara umum mendukung rencana hilirisasi pasir silik/kuarsa menjadi sel surya di dalam negeri karena kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan sangat besar di 2060. 

Herman menjelaskan, sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN) hampir separuh dari energi di 2060 akan bersumber dari tenaga surya. Maka penggunaan PLTS nanti akan naik tiga kali lipat dibandingkan energi yang digunakan saat ini. 

“Dan itu butuh pembangkit surya ratusan karena kapasitas pembangkit EBT (dari berbagai sumber) yang dibutuhkan mencapai 600 GW sampai 700 GW di 2060,” jelasnya saat ditemui di sela acara  The 9th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition di Jakarta, Rabu (20/9). 

Baca Juga: Pemerintah Akan Menyusun Roadmap Hilirisasi Pasir Kuarsa pada Tahun Ini

Sedangkan, Indonesia sendiri menyimpan potensi sumber energi surya lebih dari 3.200 Giga Watt (GW), namun baru terserap hanya sekitar 200 Mega Watt (MW). 

Di dalam KEN, Indonesia akan mengandalkan energi surya dengan catatan teknologinya dapat tersedia dari dalam negeri mulai dari hulu ke hilir. Maka itu, lanjut Herman, diperlukan hilirisasi pasir silika supaya Indonesia bisa memproduksi sel surya secara mandiri. 

Dia menegaskan, untuk menjalankan hilirisasi pasir silika diperlukan perencanaan yang matang seperti membuat peta jalan (roadmap), teknologi, ahli, investor, dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. 

“Kita juga gak bisa bicara hilirisasi aja, tetapi perlu bicara hilirisasi itu apa yang diperlukan mana roadmap, perlu orang investasi, orangnya juga ahlinya dari semua aspek, jadi tidak hanya punya pasir silika, kita hilirisasi,” tegasnya. 

Sebelumnya, Direktur Hilirisasi Mineral dan Batubara Kementerian Investasi/BKPM, Hasyim Daeng Barang menjelaskan, di tahun ini kedeputian hilirisasi baru menyusun roadmap hilirisasi pasir silika. 

Baca Juga: Roadmap Hilirisasi Pasir Kuarsa Akan Disusun Tahun Ini

“Jadi kami melihat potensi investasinya peluang didorong menjadi hilirisasi. Jadi kami tahun ini menyusun kajian hilirisasi pasir kuarsa/silika,” jelasnya saat ditemui di sela acara Indonesia Eergy Transition Dialogue 2023 di Jakarta, Selasa (19/9). 

Dia menyebut saat ini sudah ada beberapa pihak yang berminat untuk masuk ke industri pasir silika di Indonesia. Salah satunya perusahaan asal China, Xinyi Group di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. 

Berdasarkan rencana yang telah dikemukakan, Xinyi Grup digadang-gadang akan membangun pabrik kaca terbesar kedua di dunia dengan nilai investasi sebesar Rp 175 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×