kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nilai Pasir Silika Bisa Naik 80 Kali Jika Diolah Menjadi Sel Surya


Jumat, 28 Juli 2023 / 20:21 WIB
Nilai Pasir Silika Bisa Naik 80 Kali Jika Diolah Menjadi Sel Surya
ILUSTRASI. Silika


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengolahan pasir silika atau kuarsa di dalam negeri menjadi sel surya akan mengungkit nilai tambah produk tersebut hingga 80 hingga 100 kali lipat.

Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (Apamsi) Linus Andor Maulana menyatakan, pengolahan pasir kuarsa lebih lanjut di Indonesia akan memberian dampak jangka panjang dan nilai tambah lebih besar pada negara.

“Hilirisasi pasir kuarsa akan mengubah dari belanja modal menjadi belanja investasi,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/7).

Baca Juga: Kementerian ESDM Masih Evaluasi Soal Rencana Pelarangan Ekspor Pasir Silika

Berdasarkan data yang disampaikan APAMSI, harga pasir kuarsa (silika) untuk 1 MWp senilai US$ 1.640. Jika pasir Silika sudah dibuat menjadi solar grade, maka harga solar grade untuk 1 MWp senilai US$ 66.000.

Artinya, nilai tambah yang dihasilkan jika dapat mengolah silika menjadi solar grade sekitar 40 kali.

Lantas jika solar grade kemudian diolah lebih jauh menjadi sel surya, maka harga per 1 MWp nya senilai US$ 140.000 atau nilainya 2 kali lipat dari harga solar grade.

Dengan demikian, jika pasir kuarsa diolah menjadi produk solar cell di dalam negeri, maka akan ada penambahan nilai tambah hingga 80 kali hingga 100 kali, tergantung efisiensi.

Kembali mengintip data APAMSI, untuk menciptakan hilirisasi industri pasir silika menjadi panel surya membutuhkan investasi yang cukup besar. Berdasarkan perhitungan asosiasi, dibutuhkan total investasi kurang lebih US$ 900 juta.

Proses ini dimulai dari pengolahan pasir silika menjadi kuarsa murni, kemudian diolah lagi menjadi solar grade, hingga menjadi sel surya.

Untuk mengelola batu kuarsit tambang menjadi kuarsa murni membutuhkan investasi sekitar US$ 160 juta untuk kepasitas 2,4 GW.

Baca Juga: Ini Alasan Pelaku Usaha Soal Jangan Terburu-Buru Larang Ekspor Pasir Silika

Setelah itu, kuarsa murni akan diolah lagi menggunakan teknologi reduksi dan pemurnian menjadi solar grade. Untuk membangun fasilitas ini, proyeksi investasi yang dibutuhkan sebesar US$ 455 juta.

Selanjutnya, solar grade akan diolah menjadi ingot, lalu wafer, hingga menjadi solar cell. Untuk membangun fasilitas ini dibutuhkan investasi kurang lebih US$ 250 juta untuk kapasitas 1 GW. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×