kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Kedai Kopi Lokal Gencar Ekspansi ke Luar Negeri


Kamis, 21 Maret 2024 / 03:30 WIB
Kedai Kopi Lokal Gencar Ekspansi ke Luar Negeri
ILUSTRASI. Ekspansi kedai kopi lokal ke mancanegara akan mendukung industri kopi dalam negeri, terutama karena kebutuhan bahan baku.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan kedai kopi dalam negeri melakukan ekspansi mereka ke sejumlah negara. Sebut saja Kenangan Brands, induk dari waralaba Kopi Kenangan yang berencana melakukan ekspansi ke lima negara di Asia Tenggara hingga 2030.

Ada pula gerai luar negeri pertama milik Fore Coffee di Singapura yang diresmikan akhir tahun lalu. Dan yang terbaru adalah Tomoro Coffee yang resmi membuka toko pertama di NUS Business School Hon Sui Sen Memorial Library Singapura pada, Kamis (29/2).

 Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) sekaligus Kopi Expert dan Global Coffee Trader Moelyono Soesilo mengatakan, ekspansi kedai kopi lokal ke mancanegara akan mendukung industri kopi dalam negeri. Karena bahan baku yang digunakan mayoritas berasal dari biji kopi dalam negeri.

“(Berpengaruh) pada semua bagian dari industri kopi dalam negeri, kita bisa pastikan mereka itu menggunakan produk dalam negeri dan produksi kopi Indonesia,” ungkap Moelyono saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (20/03).

Baca Juga: Bisnis Starbucks, McDonald’s & Unilever di Asia Barat dan Tenggara Terdampak Boikot

Namun, ia menambahkan, pada level-level tertentu perusahaan mungkin akan menggunakan kopi luar negeri sebagai campuran dalam kopi mereka meskipun jumlahnya sedikit.

“Kalau kita contohnya bicara bumbu, bumbu utamanya mungkin dari Indonesia tetapi ada misalnya jenis spices mana yang Indonesia enggak produksi. Jadi harus ambil dari luar Indonesia. Dan pemakaian biji kopi dari kedai-kedai itu kan relatif, jadi masing-masing perusahaan ada policy sendiri atau plan sendiri,” kata Moelyono.

Yang menjadi pertimbangan juga adalah persaingan yang dialami oleh kedai-kedai kopi ini terutama persaingan dengan kedai kopi luar negeri lainnya. 

Baca Juga: Kopi Indonesia Siap Gempur Pasar Arab Saudi

 “Biasanya juga ada campuran kopi-kopi dari luar negeri. Jadi tergantung juga dengan kompetitornya.  Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa bisa juga 100% persen kopi dalam negeri. Jadi tergantung policy-nya sendiri ya,” tambahnya.

Kemudian terkait produksi dalam negeri, dia optimistis di tahun 2024 Indonesia bisa menghasilkan kopi lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu.

“Kalau kita ngomong dibandingkan 2023, kenaikannya (produksi) mungkin sekitar 20%-25%. Kalau kondisi cuaca normal dan support, produksi bisa sampai 12.5 juta karung. Karena kita lihat di tahun 2023 itu produksi sekitar 9,3 juta sampai 11 juta karung saja,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×