kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar target ekspor, Kemenperin gaet BPPT di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT)


Jumat, 26 Juli 2019 / 20:40 WIB
Kejar target ekspor, Kemenperin gaet BPPT di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT)


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

Mengingat teknologi yang digunakan oleh industri TPT nasional sudah tertinggal beberapa generasi jika dibandingkan dengan negara-negara pesaing seperti Bangladesh dan Vietnam.

Buktinya, tambahnya, bisa dilihat seperti kondisinya sekarang ini. Industri TPT nasional berada pada situasi stagnan sejak 30 tahun lalu. Sedangkan negara pesaing kita maju dengan cepat dan akhirnya menyisihkan Indonesia.

“Itu bisa kita buktikan dengan capaian nilai ekspor TPT nasional dari tahun ke tahun. Yakni sejak 30 tahun lalu angka US$13 miliar itu masih tetap sama kondisinya dengan capaian pada 2019,” hitung Sudirman.

Baca Juga: Ekspor tekstil ke Amerika akan mencapai US$ 10 miliar

Maka dari itu, sambungnya, saat ini industri TPT nasional tidak memiliki kemajuan yang berarti. Kenapa demikian? Karena Indonesia terlambat melakukan up-date teknologi.

Hal lainnya, Sudirman menilai, MoU yang diteken ini merupakan momen penting untuk menempatkan industri TPT nasional sebagai industri primadona. Sehingga membangkitkan kembali jati dirinya yang pernah berjaya.

“Dengan penerapan industri 4.0 pada sektor TPT, saya yakin ketertinggalan TPT nasional dengan negara-negara pesaing dapat kita kejar. Bahkan bisa kita lampaui. Namun dengan catatan, roadmap yang dihasilkan dari MoU ini harus benar-benar diterapkan oleh seluruh pemangku kepentingan,” tekannya.

Baca Juga: Dengarlah alarm dari Duniatex

Khususnya pemerintah dan kalangan perbankan jangan setengah hati memberi bantuan kepada sektor industri TPT nasional tapi harus all-out.

“Kita akan buktikan industri TPT yang sempat disebut sebagai sunset industri itu adalah tidak benar,” janji Sudirman.

Jika semua pihak yang berkepentingan memberi respon positif mendukung industri TPT nasional, kata Sudirman, nilai ekspor yang US$ 13 miliar itu bisa dua sampai tiga kali lipat diraih Indonesia.

“Saya yakin betul itu terjadi pada 2030. Kejayaan industri TPN nasional akan bersinar kembali meninggalkan Bangladesh dan Vietnam. Tapi dengan syarat roadmap yang disusun lewat MoU ini harus benar-benar dijalankan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×