Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga batubara setahun terakhir telah mengubah nilai kekayaan para taipan di Indonesia. Kendati posisi orang terkaya belum tergoyahkan tapi sudah mulai terancam dengan hadirnya pengusaha batubara.
Sejauh ini, posisi puncak orang terkaya di Indonesia masih dipegang Hartono bersaudara. Pemilik Grup Djarum ini masih belum tergeser di posisi nomor satu dan nomor dua terkaya di tanah air.
Melansir data Forbes Real Time, per Jumat (9/12), nilai kekayaan Rudi Budi Hartono sebesar US$ 22,4 miliar atau setara Rp 349,44 triliun. Sementara saudaranya Michael Hartono sebesar US$ 21,5 miliar atau setara Rp 335,40 triliun.
Baca Juga: Orang Terkaya Low Tuck Kwong Bayarkan Dividen Bayan Resources (BYAN) Rp 15,6 Triliun
Namun perbedaan kali ini, nilai kekayaan orang terkaya ketiga tidak terpaut jauh dari mereka berdua. Low Tuch Kwong yang kekayaannya naik hampir lima kali lipat tahun ini memiliki kekayaan bersih US$ 18,6 miliar atau setara Rp 290,16 triliun.
Kekayaan Low Tuck Kwong memang melaju sangat tinggi berkat kenaikan harga batubara. Kondisi ini membuat saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang dia kendalikan melesat tinggi.
Padahal biasanya posisi ini diisi Sri Prakash Lohia yang kekayaannya jauh di bawah yakni sebesar US$ 7,7 miliar pada Jumat kemarin. Kini Sri Prakash berada diposisi keempat terkaya di Indonesia.
Baca Juga: Forbes Rilis 50 Orang Terkaya Indonesia, Hartono Bersaudara Tetap di Posisi Pertama
Sementara itu, Chairul Tanjung berada di posisi kelima dengan total kekayaan US$ 5 miliar. Disusul Prajogo Pangestu US$ 4,9 miliar dan Tahir US$ 4,2 miliar.
Berikut 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes Real Time:
1. R. Budi Hartono US$ 22,4 miliar
2. Michael Hartono US$ 21,5 miliar
3. Low Tuch Kwong US$ 18,6 miliar
4. Sri Prakash Lohia US$ 7,7 miliar
5. Chairul Tanjung US$ 5,0 miliar
6. Prajogo Pangestu US$ 4,9 miliar
7. Tahir US$ 4,2 miliar
8. Djoko Susanto US$ 3,7 miliar
9. Wijono & Hermanto Tanoko US$ 3,3 miliar
10. Theodore Rachmat US$ 3,3 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News