kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kelas mapan Jakarta pilih rumah di Bogor


Jumat, 10 Oktober 2014 / 16:19 WIB
Kelas mapan Jakarta pilih rumah di Bogor
ILUSTRASI. Nonton Dr Stone Season 3 Episode 4, Berikut Tempat Streaming Subtitle Indonesia


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

BOGOR. Selain Menteng, dan Pondok Indah, kalangan mapan Jakarta yang memiliki kebebasan finansial, dipastikan memilih Bogor sebagai tempat tinggal atau rumah keduanya. Pertimbangan mereka memilih kota ini adalah karena mudah diakses dari Jakarta, tidak jauh dari pusat bisnis, dan kondisi lingkungan yang masih asri dengan udara yang relatif sejuk. 

Department Head of Marketing and Business Development PT Suryamas Duta Makmur Tbk., Eftianto, mengungkapkan fenomena tersebut kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014). Menurutnya, selain faktor kedekatan lokasi, orang-orang kaya memilih Bogor karena ingin melarikan diri dari hiruk pikukJakarta dan juga sebagai instrumen investasi. 

"Meski mereka sudah punya rumah di Pondok Indah, atau apartemen mewah di pusat kota, masih melirik dan membeli rumah di Bogor. Rumah-rumah yang mereka beli pun umumnya berukuran besar, menggambarkan status sosial dan ekonominya," ujar Eftianto. 

Oleh karena itu, tambah dia, rumah-rumah di Rancamaya Golf and Country Estate, contohnya, menjadi perburuan kalangan tajir tersebut. Klaster terbaru Richmond Peak yang dikembangkan di atas lahan 8 hektare dengan total 118 unit, disambut antusias. Terutama kavling-kavling yang menghadap lapangan golf. 

Padahal, kata Eftianto, harga termurahnya sekitar Rp 3 miliar untuk ukuran 160/240, dan tertinggi Rp 8 miliar. Sementara untuk kavling golfnya ditawarkan seharga Rp 10 miliar dengan luas minimal 700 meter persegi. 

Kondisi serupa terjadi di Sentul City. Sebagai kompetitor sekelas, perumahan ini tak kalah sukses dalam memperebutkan pangsa pasar kelas atas. Dua klaster terbarunya, yakni Riverside Residence dan Santorini Residence, laris manis diserbu konsumen asal Jakarta. 

Tak mengherankan jika Wakil Presiden Direktur PT Sentul City Tbk., Andrian Budi Utama, berani menargetkan penjualan tahun ini bakal melampaui Rp 1,5 triliun.

Riverside Residence dibangun di atas lahan seluas 8,1 hektar. Terdiri atas 124 unit rumah 2 lantai bergaya mediterania modern. Unit-unit hunian mencakup 4 tipe, yakni tipe A Down Slope berukuran luas bangunan (LB) 200 m2, tipe B Down Slope berukuran LB 205 m2, tipe C Up Slope berukuran LB 203 m2 dan tipe D Flat dengan LB 210 m2. Semua tipe memiliki luas tanah (LT) 300 m2. Harga perdana Riverside Residence sekitar Rp 3,5 miliar.

Sementara klaster Santorini Residence akan berisi 100 unit rumah berdesain modern tropik dengan 4 + 1 kamar tidur. Ada 3 tipe yang ditawarkan yakni tipe A dengan luas bangunan (LB) 135 m2 Flat, tipe B dengan LB 135 m2  Flat, dan tipe C dengan LB 135 m2 Upslope. Ketiga tipe memiliki luas tanah (LT) 200 m2. Harga perdana mulai Rp 2 miliar.(Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×