Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Meskipun musim hujan sudah mulai turun, musim kemarau masih melanda di sejumlah daerah. Akibatnya, musim tanam padi yang mengandalkan hujan pun mundur. Petani harus memundurkan jadwal tanam dari bulan Oktober menjadi bulan November dan Desember.
Dengan kondisi seperti itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) optimistis produksi padi tahun depan tidak akan terpengaruh. Udhoro Kasih Anggoro, Dirjen Tanaman Pangan
Kemtan mengatakan, produksi padi tidak akan terpengaruh karena cuaca pada tahun depan cukup normal. "Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan kondisi cuaca pada tahun depan cukup normal," katanya, Rabu (31/10).
Winarno Tohir, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) berharap pemerintah mengantisipasi kemungkinan terjadinya fluktuasi harga beras akibat mundurnya musim tanam. Mundurnya musim tanam padi dikhawatirkan berdampak pada produksi beras nasional dan daya beli petani serta cadangan pangan nasional.
Sebab, mundurnya musim tanam membuat musim panen kemungkinan baru terjadi sekitar Maret 2013. Celakanya, saat musim panen tersebut juga merupakan musim hujan sehingga petani-petani yang tidak memiliki sarana pengering akan menghadapi masalah serius, yaitu penurunan kualitas gabah. Dampaknya, "Harga gabah petani bisa anjlok," kata Winarno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News