Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemerau panjang atau El Nino tengah melanda Indonesia. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyebut, fenomena El Nino yang terjadi saat ini tak mengganggu aktivitas produksi minyak sawit di Indonesia.
Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan, dampak yang dirasakan para produsen CPO dari fenomena El Nino di tahun 2023 ini adalah keterlambatan kematangan buah. Nah, kondisi tersebut belum berdampak terhadap penurunan produksi nasional.
“Apabila benar-benar terjadi El Nino seperti tahun 2015 dan 2019 efeknya tahun depannya bahkan bisa sampai dua tahun,” ujar Eddy, kepada Kontan.co.id, Rabu (11/10).
Baca Juga: Ada Rencana Denda Pelanggar Pemanfaatan Lahan Sawit, Ini Kata Gapki
Eddy juga menyebutkan, saat ini harga pupuk industri masih terpantau stabil. Meski begitu, dia mengingatkan apabila fenomena El Nino ini terjadi berkepanjangan, tentu akan berpengaruh terhadap harga pupuk yang sebagian besarnya masih harus impor.
Untuk mengantisipasi dampak El Nino, Eddy bilang, para produsen CPO sudah melakuakn antisipasi dari jauh-jauh hari. Beberapa langkah yang dilakukan yakni perawatan tanaman, termasuk melakukan pemupukan.
“Karena kalau sudah terjadi El Nino justru tidak bisa melakukan pemupukan, prunning, dan lain-lain,” tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi dampak El Nino akan terasa hingga awal tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News