Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertambahnya penyalur bahan bakar minyak (BBM) maupun Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) mini dinilai dapat lebih menjamin distribusi dan ketersediaan BBM di masyarakat hingga ke daerah perdesaan. Oleh sebab itu, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta partisipasi dari Pertamina maupun badan usaha swasta untuk membangun SPBU mini.
Sebagai perusahaan minyak dan gas plat merah, PT Pertamina (Persero) pun memiliki program pengembangan SPBU mini melalui jaringan Pertashop. Bahkan, menurut Vice President Corporate Commmunication Pertamina Fajriyah Usman, Pertashop memiliki jangkauan penyaluran produk energi yang lebih luas.
Ia menjelaskan, Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina dengan skala kecil untuk melayani kebutuhan BBM, LPG, dan pelumas yang belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain. Harga BBM yang dijual di Pertashop sama dengan yang dijual di SPBU, dengan pasikan BBM yang rutin dari truk tangki Pertamina.
Baca Juga: Pertamini yang tak berizin kian menjamur, begini tanggapan dan usulan BPH Migas
"SPBU mini yang resmi bekerja sama dengan Pertamina adalah Pertashop. Sejalan dengan program One Village One Outlet yang dijalankan Pertamina untuk mendistribusikan energi hingga ke perdesaan," kata Fajriyah kepada Kontan.co.id, Selasa (12/5).
Fajriyah menegaskan, Pertashop berbeda dengan Pertamini. Sebab, Pertamini bukan penyalur resmi dari Pertamina. Selain tidak ada izin perdagangan dari Pemerintah daerah, kata Fajriyah, dari sisi keamanan operasional pun Pertamini tidak dapat terkonfirmasi.
Ia mengatakan, Pertamina hanya menggandeng mitra bisnis di segmen SPBU mini melalui Pertashop. "Ini menjadi peluang usaha bagi mitra Pertamina di perdesaan, baik dari pemerintah desanya melalui BUMD, koperasi, pelaku usaha atau UKM," ujar Fajriyah.
Dalam catatan Kontan.co.id, Pertashop menjadi bagian dari rencana Pertamina untuk mendirikan minimal satu outlet pelayanan di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia.
Pertamina mengembangkan dua skema kerjasama yakni Skema Investasi oleh Pertamina dan Skema investasi oleh Mitra Desa. Skema investasi Pertamina dapat dilakukan dimana modal sarana dan infrastruktur disiapkan oleh Pertamina, sementara modal kerja disiapkan oleh mitra Desa. Bagi hasil keuntungan dilakukan sesuai dengan porsi investasi yang sudah diberikan.
Sedangkan untuk Skema Investasi Mitra Desa, seluruh investasi baik modal sarana infrastruktur maupun modal kerja disiapkan oleh Mitra Desa. Sehingga hasil keuntungan pun menjadi hak mitra Desa sepenuhnya.
Baca Juga: Harga BBM tak turun juga, simak daftar harganya
Kedua skema tersebut ditawarkan Pertamina kepada mitra, baik lembaga desa maupun pihak lain atas persetujuan Pemerintah Daerah. Adapun penentuan skema, Pertamina menyerahkan pada pilihan mana yang dinilai menguntungkan oleh mitra.
Adapun, Pertashop dibangun dengan tiga kategori kapasitas penyaluran yaitu antara 400 liter per hari (Gold), 1.000 liter per hari (Platinum) dan 3.000 liter per hari (Diamond).
Hingga tahun 2019 lalu, program Pertashop telah beroperasi di 55 titik di Jawa. Pada tahun ini, sudah ada tambahan 2 Pertashop di Bali sehingga total Pertashop yang beroperasi saat ini sudah mencapai 57 titik.
Pertamina pun terus mengembangkan segmen bisnis ini dengan mengejar tambahan 20 Pertashop dengan sebaran masih di pulau Jawa. "Saat ini sedang on progres tambahan 20 di Jawa, di luar yang sudah beroperasi saat ini," sebut Fajriyah.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa meskipun berada di tengah kondisi pandemi virus corona (covid-19), namun Pertamina akan terus menjalankan rencana penambahan SPBU maupun program BBM Satu Harga untuk meratakan distribusi dan harga BBM, terutama di wilayah Terpencil, Terluar dan Terdalam (3T).
Baca Juga: Pertamina hadirkan promo cashback 50% bagi angkot di Sulawesi Utara dan Gorontalo
Hingga tahun 2019, Pertamina telah merealisasikan 161 titik penyaluran BBM Satu Harga. Realisasi itu lebih banyak satu titik dibanding target yang diberikan pemerintah sebanyak 160 titik penyaluran.
Pada awal tahun ini Pertamina pun telah merealisasikan BBM Satu Harga di sejumlah wilayah, yakni di Kabupaten Sigi, Palolo, dan Sulawesi Tengah. Adapun sepanjang 2020, Pertamina mendapat mandat dari pemerintah untuk menambah 83 titik penyalur BBM Satu Harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News