Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) menandatangani Nota Kesepahaman (Mou) Riset Clean and Green Energy Development dengan perusahaan asal Jepang, IHI Corporation.
Penandatanganan yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta dan Tokyo pada Senin (25/4) merupakan rangkaian acara pada Asian Green Growth Partnership Ministerial Meeting yang dihelat oleh METI, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.
Direktur Operasi 1 PT PJB, Yossy Noval mengatakan, PJB memiliki semangat untuk mencapai target Emisi Net-Zero pada tahun 2060. PJB meyakini, penggunaan amonia sebagai bahan bakar dapat mendorong tercapainya energi yang lebih hijau.
Hal ini lantaran amonia NH3 tidak mengandung unsur karbon, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Baca Juga: Terapkan Teknologi Binary, Pertamina Siap Genjot Pemanfaatan Panas Bumi
“PT PJB telah mendorong energi bersih dan hijau melalui pengelolaan 13 PLTU yang sudah go live komersil co-firing dan 20 PLTU yang dalam tahap uji coba. Kerja sama dengan IHI akan menebalkan komitmen PT PJB dalam mengedepankan energi bersih terutama penggunaan ammonia yang mendukung program Net Zero Emission”, ungkap Yossy dalam keterangan tertulis.
Dengan ditandatanganinya MoU ini, , PJB dan IHI akan bekerja sama dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan hidrogen dan ammonia sebagai alternatif bahan bakar dekarbonisasi pada unit pembangkit berbahan bakar fosil.
Sedikit informasi, IHI Corporation adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis penyediaan solusi pengurangan karbon untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan pengoperasian pembangkit yang ada.
IHI sendiri sebelumnya telah berhasil mengembangkan ammonia co-firing sebesar 20% dan melihat potensi penerapan teknologi yang sama pada PLTU yang dikelola oleh PJB.
Baca Juga: Konsumsi Bakal Meningkat, Begini Kesiapan Stok BBM dan LPG
Setelah melalui diskusi tingkat lanjut, PJB dan IHI kemudian sepakat akan melaksanakan studi kelayakan penggunaan ammonia co-firing dan mono-firing pada PLTU Gresik Unit 1-2 yang berkapasitas 2x100 MW dan menjadikannya sebagai proyek percontohan.
Managing Executive Officer, President of Resources, Energy & Environment Business Area IHI Corporation, Koji Takeda mengungkapkan harapannya akan kerja sama yang terbentuk.
“Kami mendukung upaya PJB untuk terus mencari peluang pemanfaatan energi alternatif, melakukan komitmen dengan melakukan kajian dan riset bersama, serta mendorong berkembangnya teknologi tersebut. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terbangun”, ucap Koji.
Yossy menegaskan, PJB bertujuan untuk mengembangkan ammonia dan bahan bakar bebas karbon yang lain untuk mampu diserap sebagai alternatif bahan bakar pada PLTU bersama IHI.
Studi dan pengembangan energi bersih dan hijau yang diinisiasi oleh PJB dan IHI, kata Yossy, merupakan salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang netral karbon dan upaya bersama sebagai percontohan kepada negara- negara di ASEAN dan juga dunia.
“Dengan menunjukkan pengenalan ammonia sebelum penyelenggaraan G20 (Oktober 2022), PJB dan Indonesia akan diakui di seluruh dunia sebagai negara yang mengedepankan isu lingkungan dalam pengembangan produksi energi berbasis lingkungan,” tambah Yossy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News