Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Perusahaan bahan bangunan, kimia, dan kertas asal Thailand, Siam Cement Group (SCG) melalui anak usahanya SCG Indonesia melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk melakukan penelitian dan pengembangan inovasi produk beton baru sesuai kebutuhan pasar.
Nantapong Chantrakul, Country Director SCG Indonesia mengatakan, penelitian dan pengembangan adalah kunci untuk pengembangan inovasi teknologi. "SCG percaya bahwa litbang harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan," ujar Nantapong pada acara penandatangan MoA antara SCG dengan HAKI dan ITB, di Hotel Indonesia Kempinski, Selasa (22/9).
Melalui kerjasama ini, SCG dan HAKI sepakat untuk mengembangkan dan menyebarkan perkembangan teknologi konstruksi ke masyarakat. Selain itu, SCG juga bekerja sama dengan ITB untuk mengembangkan inovasi produk beton baru sesuai kebutuhan pasar.
Davy Sukamta, Ketua Umum HAKI mengatakan, pelaku industri dan pelaku teknik konstruksi perlu bekerja sama dalam pengembangan industri konstruksi Indonesia, baik dari segi pengetahuuan maupun teknologi.
"Kami melihat bahwa kerja sama ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, dimana kami dapat mengadopsi pengetahuan teknologi dan inovasi yang dimiliki oleh perusahaan," ujar Davy.
Di Thailand, SCG telah berkolaborasi dengan Sirindhorn International Institute of Technologu (SIIT) untuk litbang selama lebih dari satu dekade. SCG telah menggunakan inovasi semen dan beton hasil pekerjaan SIIT. Salah satu hasil litbang SIIT adalah beton tahan panas dari Jayamix by SCG.
Selain SIIT, SCG juga bermitra dengan University of Oxford, Inggris, untuk mendorong manajemen litbang yang berkelanjutan, serta memperkuat personalia dan peralatan riset. SCG juga bermitra dengan University of California Berkeley untuk mengembangkan inovasi semen terbesar di dunia dengan menggunakan teknologi percetakan 3D.
Di tahun 2015, SCG menyiapkan investasi total senilai US$ 147 juta untuk litbang guna mendorong inovasi dalam menjawab kebutuhan konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













