Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. PT Pertamina tengah mencari mitra untuk mengembangkan terminal minyak mentah berskala internasional di Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utama, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Manajer Unit Produksi Refinery Unit V Kilang Balikpapan Pertamina Michael Ricardo Sihombing menjelaskan, saat ini, di Lawe-Lawe, Pertamina sudah memiliki tujuh tangki minyak mentah dengan kapasitas per tangki mencapai 800.000 barel.
"Minyak mentah yang diolah di kilang Balikpapan disimpan di situ. Minyak disalurkan melalui pipa ke kilang untuk diolah," kata Ricardo, di Balikpapan Kamis (20/8). Dengan kapasitas olah kilang 260.000 barel per hari (bph), satu tangki di Lawe-Lawe sanggup memasok minyak mentah hampir empat hari.
Ricardo menjelaskan lahan Pertamina di Lawe-Lawe itu mencapai 1.000 hektare, sehingga masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan. "Saat ini perseroan masih menghitung berapa penambahan kapasitas yang mau dibangun di sana," ujarnya.
Menurut Ahmad Fathoni Mahmud, Manajer Engineering dan Pengembangan Refinery Unit V Kilang Balikpapan, terminal Lawe-Lawe yang berdiri di bibir Selat Makassar itu berpotensi untuk diperbesar menjadi terminal minyak tanah berskala internasional. "Secara geografis sangat mendukung dijadikan terminal internasional," tambahnya.
Menurut Fathoni, setidaknya sudah ada dua perusahaan asal Jepang yang berminat bekerjasama dengan Pertamina untuk mengembangkan Lawe-Lawe. Mereka adalah Mitsubishi Corporation dan Mitsui.
"Perusahaan Jepang seperti Mitsui dan Mitsubishi sudah survei langsung ke sana. Saat itu first impression-nya adalah mereka berniat bangun di situ. Tetapi belakangan tidak ada kabarnya karena perubahan kebijakan investasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News