Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Zoom Communication Inc mengembangkan fitur dan layanan teknologi komunikasi melalui peluncuran AI Companion.
Dalam acara Zoom Day Indonesia yang berlangsung di Hotel Mulia Jakarta, Zoom menyampaikan bahwa AI Companion adalah sebuah chatbot bersifat kecerdasan buatan (artificial intelligence) alias AI yang dirancang dapat berintegrasi dalam Zoom Workplace.
Solutions Engineer di Zoom Sheena Sacdalan menjelaskan bahwa pengembangan fitur dan layanan ini tidak hanya berfungsi membuat transkrip percakapan secara otomatis serta merangkum hasil pembicaraan rapat, tetapi juga menghasilkan dokumen berdasarkan hasil rapat yang dilakukan.
Baca Juga: Jadi Pekerja Work Smart Tahun 2025 Dengan Platform Kerja berbasis AI
"Secara umum, AI Companion memiliki akses ke seluruh data pekerja, karena keberadaannya tidak terbatas pada fitur rapat saja melainkan juga mencakup fitur percakapan dan lainnya," jelasnya Minggu (2/3).
Lebih lanjut, teknologi terbaru AI Companion ini juga dilengkapi dengan kemampuan penerjemahan ke hampir 40 bahasa yang bahkan dapat disesuaikan pada bahasa formal dan kasual.
Lucas Lu Head of Zoom Asia menambahkan dalam menghadirkan teknologi AI Companion ini, Perusahaan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan teknologi terkemuka, seperti OpenAI, Anthropic, Meta, Cohere, dan Slama. Tak hanya itu, Zoom Communication juga turut menjalin kerjasama dengan Microsoft, Google, Salesforce, Workday, dan lainnya.
"Kami melihat AI bukan sebagai produk yang berdiri sendiri. Kami memanfaatkan AI dalam Zoom untuk berinteraksi dengan aplikasi lainnya. Kami menganggap ini sebagai pendekatan kolaboratif, dan kami memiliki beberapa mitra yang bekerja sama dengan kami," kata dia.
Lebih jauh, Lucas melihat bahwa memang walau jumlah pekerja sudah banyak kembali ke kantor terutama pasca pandemi, namun kebutuhan untuk berkomunikasi dan meningkatkan produktivitas semakin meningkat. Lucas mengatakan bahwa Zoom selalu mengikuti tren kerja yang ada, khususnya tren kerja hybrid saat ini.
Baca Juga: Cara Share Screen di Zoom Meeting untuk Berbagi Layar saat Diskusi Online
"Meskipun ada anggapan bahwa 100% karyawan kembali ke kantor, kenyataannya tidak begitu. Misalnya, jika seseorang merasa kurang sehat, praktik terbaik adalah bekerja dari rumah. Namun, hal ini tidak menghalangi mereka untuk terhubung secara virtual dengan yang lain di kantor. Jadi, benar bahwa setiap skenario memerlukan pendekatan hybrid," urainya.
Lucas mengatakan Zoom akan terus mengembangkan fitur-fitur yang mendukung kerja hybrid, seperti kemampuan untuk meringkas rapat secara langsung di tempat menggunakan ponsel, serta fitur avatar kustom yang memungkinkan pengguna merekam video dengan avatar digital pengguna.
Selanjutnya: Independensi BI Terancam Akibat Rencana Penerbitan SBN Perumahan
Menarik Dibaca: Jadwal Buka Puasa 2 Maret 2025 untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News