Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indonesia memiliki potensi wisata bahari sedemikian besar, hal ini dibuktikan dengan luas total garis pantai mencapai 80.000 kilometer dan luas laut yang mencapai 3,1 juta kilometer persegi. Maka sayang bila potensi yang dimiliki tidak dikembangkan. Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya saat pembukaan Seminar Nasional Pariwisata Bahari Indonesia, di Jakarta, Senin (8/12).
“Wisata bahari memang sedang dijadikan unggulan karena potensinya yang sedemikian besar. Untuk itu perlu strategi baru untuk mengembangkannya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arief Yahya memaparkan empat strategi dasar pengembangan wisata bahari oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). “Pertama destination level strategy, di mana potensi yang sudah ada harus selalu tumbuh dan tumbuhnya haruslah lebih tinggi agar berkelanjutan,“ tambahnya.
Arief juga mengatakan bahwa untuk strategi kedua, dibutuhkan portfolio strategy untuk meminimalkan risiko bisnis. Kemudian, yang ketiga adalah parenting strategy agar mengetahui siapa leader dan siapa pendukungnya.
“Terakhir ialah business level strategy, strategi ini terbagi lagi ke dalam tiga bagian. Pilih saja mana yang lebih disukai dan memungkinkan diimplementasikan. Bagian pertama ialah comparative strategy yang berdasarkan riset, bagian kedua competitive strategy yang berdasarkan market, kemudian bagian terakhir ialah functional strategy yaitu pendekatan pada area fungsional,” lanjutnya.
Harapannya, dengan memicu pada empat strategi dasar tersebut menjadikan wisata bahari terpadu dan memiliki pengaruh besar di kemudian hari. “Kalaupun impact-nya belum terasa atau tak terlalu besar setidaknya kita tahu bahwa ada potensi besar di dalamnya. Pengaruh positif dan menguntungkan yang berkelanjutan akan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Kontributor Travel, Sri Noviyanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News