kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemdag diminta tingkatkan pengawasan minyak goreng


Kamis, 23 Maret 2017 / 19:04 WIB
Kemdag diminta tingkatkan pengawasan minyak goreng


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Desakan dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) untuk menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp 10.500 per liter dari saat ini rata-rata Rp 12.000 per liter mendapat respon beragam. Salah satunya adalah dari Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (IKAPPI). Mahalnya harga minyak goreng curah tidak serta merta disebabkan harga yang sengaja dinaikkan dari pedagang, tapi juga karena kurangnya pengawasan dari Kemdag.

Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, kebijakan Kemdag menekan harga minyak goreng harus dibarengi dengan kerja nyata di lapangan. Kemdag harus mengawasi distribusi minyak goreng sehingga tahu berapa industri menjual minyak goreng di tingkat agen atau pedagang. Selama ini, Kemdag belum melakukan pengawasan yang serius untuk menekan harga minyak goreng curah.

Menurutnya, ada banyak faktor penyebab kenaikan harga minyak goreng curah selain karena pasokan dan permintaan, tapi juga faktor distribusi. Ia menilai saat ini rantai distribusi pangan masih panjang sehingga menjadi penyabab mahalnya harga di pasaran. "Jadi Kemdag tidak cukup hanya menetapkan saja, tapi juga harus benar-benar mengawasi di lapangan," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (23/3).

Komisaris Utama Wilmar Master Parulian Tumanggor mengatakan, sampai saat ini, Wilmar masih menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 10.500 per liter sesuai dengan anjuran pemerintah. Ia bilang nantinya setelah persetujuan pemerintah minyak goreng curah tidak dijual lagi maka pihaknya juga akan mengikutinya. "Nantinya, semua menjadi dalam kemasan 1 liter dan 0,5 liter," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×