Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pemerintah mulai menentukan harga jagung lokal sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag), No. 21/m-dag/per/3/2016 tentang penetapan harga acuan pembelian jagung di tingkat petani. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Jagung lokal sebesar Rp 3.150 per kilogram (kg) dengan kadar air 15%.
Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) yang bertangunggjawab menentukan harga dasar jagung ditingkat petani, sampai saat ini belum memberi kepastian berapa harga yang diinginkan Kemtan. Untuk itu, Kemdag mengusulkan dengan HPP jagung Rp 3.150 per kg, maka harga dasar jagung yang ideal sebesar Rp 2.500 per kg di tingkat petani dengan kadar air 35%.
Pertimbangan tersebut dikeluarkan Kemdag karena petani selama ini tidak memiliki mesin pengering yang mampu mencapai tingkat kekeringan 15%. Dengan penentuan harga jagung ini, maka petani mendapatkan kepastian harga. Bila harga dasar jagung Rp 2.500 per kg, makapetani masih untung, setelah mengeluarkan biaya transportasi dari perkebunan hingga sampai ke gudang pedagang besar.
"Artinya, bila harga jagung di petani jatuh di bawah HPP, Perum Bulog wajib membeli," ujar Sekretaris Jenderal Kemdag Sri Agustina, akhir pekan lalu. Dengan patokan HPP jagung sebesar itu, Sri memprediksi maka harga jual jagung ke peternak berada di kisaran Rp 3.400 per kg hingga Rp 3.500 per kg.
Bisa kerek harga telur
Koordinator Forum Peternak Layer Nasional (PLN), Ki Musbar mengatakan, pihaknya merupakan pengguna jagung pakan ternak terbesar kedua setelah industri pakan ayam yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) sebesar 700.000 ton per bulan. PLN membutuhkan jagung rata-rata 240.000 ton per bulan.
Karena itu, PLN menyarankan agar Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung sesuai dengan yang ditentukan Kemdag Rp 3.150 per kg. Sebab Musbar menilai ada keinginan dari asosiasi petani jagung menaikkan HPP dikisaran Rp 3.500 per kg.
"Bila harga jagung naik Rp 500 per kg saja, maka akan berdampak pada kenaikan harga telur ayam sebesar Rp 1.000 - Rp 2.000 per kg," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (14/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News