kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemendag dan Pemda sudah bangun 98 gudang SRG


Senin, 23 Juni 2014 / 16:55 WIB
Kemendag dan Pemda sudah bangun 98 gudang SRG
ILUSTRASI. Suasana pameran di stand Suzuki pada pembukaan IIMS Hybrid 2022 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (31/3/2022).


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kemendag (Kemendag) bekerja sama dengan pemerintah daerah telah membangun sebanyak 98 gudang Sistem Resi Gudang (SRG) di 78 Kabupaten di 21 Provinsi sejak 2009 sampai 2013. Tahun 2014, Kemendag dan pemerintah daerah melakukan pembangunan 19 gudang di 19 kabupaten. Gudang yang dibangun dilengkapi dengan mesin pengering (dryer).

“Pembangunan gudang SRG merupakan komitmen pemerintah untuk membantu menghidupkan perekonomian daerah, mendorong tumbuhnya pelaku usaha di daerah dan sebagai sarana pengendalian stok nasional yang lebih efisien,” ujar Junaedi Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag dalam siaran persnya, Senin (23/6).

Dengan memiliki resi gudang, para pelaku usaha, khususnya petani, kelompok tani, koperasi, serta usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memperoleh kredit di bank tanpa memberikan jaminan atau aset tetap lainnya, seperti tanah, rumah, atau kendaraan bermotor.

“Jaminannya adalah resi gudang itu sendiri yang merupakan bukti kepemilikan barang yang disimpan di gudang, sehingga petani tidak perlu menjual hasil panennya langsung pada saat panen raya di mana harga sedang turun,” jelas Junaedi.

Junaedi melanjutkan bahwa pembiayaan resi gudang telah dilakukan oleh lembaga keuangan bank seperti BRI, Bank BJB, Bank Jatim, Bank Kalsel, Bank Jateng, BPRS Bina Amanah Satria Purwokerto, maupun lembaga keuangan non-bank, yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (KUKM).

Nilai total pembiayaan yang telah diberikan sampai Juni 2014 sebesar Rp 194,1 miliar atau rata-rata 70% dari nilai resi gudang yang diagunkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×