Reporter: Handoyo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Untuk memecahkan permasalahan tarif ekspor komoditas perkebunan yang tinggi di beberapa negara, eksportir diminta menanamkan investasi di negara tujuan ekspor tersebut. Pesan ini disampaikan oleh Wakil menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Rabu (4/10).
Bayu menyebutkan, eksportir CPO dari Indonesia bisa menempatkan dananya untuk membangun gudang untuk menyimpan pengolahan crude palm oil (CPO), kopi dan kakao di negara tujuan ekspor. Negara tujuan untuk investasi itu diantaranya ada Afrika, India dan juga China.
"Kementerian Perdagangan telah merintis ke Afrika Selatan, dan mendapatkan kontrak penjualan kopi lebih banyak," kata Bayu. Khusus Afrika, eksportir kopi didorong membangun gudang yang dapat digunakan untuk pengepakan.
Sehingga, kata Bayu, ekspor kopi Indonesia didominasi ekspor produk setengah jadi, kemudian diolah lebih lanjut di negara tujuan dengan standar yang ditentukan. Selain itu, sinyal investasi positif ditunjukkan juga oleh Serbia, India dan China.
Rencananya, Kemendag ingin menjadikan Serbia sebagai negara penghubung untuk ekspor CPO dari Indonesia untuk tujuan ekspor negara-negara di Eropa Timur. Saat ini, perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi di Serbia adalah Wilmar.
Sementara di India, perusahaan pengolahan CPO yang menunjukkan ketertarikannya adalah Musi Mas. Perusahaan tersebut berencana membangun pabrik refinery atau pengolahan CPO menjadi minyak goreng di negeri Bollywod tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News