Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA Amerika Serikat (AS) merupakan negara mitra dagang utama bagi ekspor produk asal Indonesia. Meski begitu, akibat kebijakan baru tarif resiprokal AS, Indonesia terancam mengalami penurunan ekspor ke AS.
Tentang hal ini, Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan langkah-langkah pengamanan, salah satunya dengan melakukan negosisasi ke pemerintah AS. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi.
Fajarini menjelaskan jika AS merupakan pasar yang cukup besar bagi Indonesia, begitu pula bagi negara lainnya. Sehingga ketergantungan dunia terhadap AS pun juga besar. Fajarini kemudian menjelaskan jika masih banyak kesempatan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan tersebut, misalnya dengan coba mencari pasar ekspor lain.
“Kemudian tentu selain itu, kami juga pasti memiliki rencana lain, karena kan bagaimanapun masih banyak juga pasar ekspor yang lain ya selain Amerika yang masih banyak yang harus kami garap,” terang Fajarini di acara Gambir Trade Talk di Double Tree by Hilton Hotel Jakarta, Kamis (24/4).
Baca Juga: Mendag Fasilitasi Pelaku Usaha Lokal Untuk Lakukan Ekspor
Beberapa wilayah yang menurut Fajarini potensial dijadikan market ekspor baru ialah Inggris dan Eropa. Sebab, kedua wilayah tersebut saat ini sedang men-deregulasi tarif dan aturan impor.
“UK itu sekarang sedang melakukan relaksasi untuk tarif dan juga aturannya. Jadi Eropa dan UK itu sebenarnya punya potensi pasar yang besar,” tambahnya.
Meski begitu, Fajarini menambahkan jika mengembangkan market ekspor itu harus dilakukan walaupun memang tidak mudah. Sehingga perlu mempersiapkan mekanisme dan homework tersendiri untuk realisasinya.
“Harus dilakukan. Meskipun mungkin untuk beberapa sektor itu agak susah karena kadang-kadang untuk beberapa sektor itu pasarnya memang di situ. Kemudian sistem perdagangannya itu sudah, mekanismenya sudah diset gitu loh,” jelasnya.
Terakhir, Fajarini mengatakan jika pemerintah bersama Kemendag akan bersedia untuk membantu dan mencarikan market ekspor baru bagi para pelaku usaha ekspor yang ingin melakukan diversifikasi pasar.
“Kami di Perdagangan sih siap membantu untuk para pengusaha ekspor yang misalnya akan melakukan diversifikasi pasar. Kami siap membantu untuk mencarikan pasar-pasar baru tersebut,” pungkasnya.
Baca Juga: Bos Unilever (UNVR) Buka Suara Soal Dampak Tarif Trump Terhadap Kinerja Perusahaan
Selanjutnya: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 24-27 April 2025, Cek di Sini!
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 24-27 April 2025, Cek di Sini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News