kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Kemenhub minta bank turunkan bunga angkutan umum


Jumat, 11 Oktober 2013 / 15:18 WIB
Kemenhub minta bank turunkan bunga angkutan umum
ILUSTRASI. Aktor Miles Teller yang membintangi film Top Gun: Maverick juga banyak membintangi banyak judul film populer lainnya.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta lembaga keuangan seperti perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit untuk pembiayaan pengadaan angkutan umum seperti armada bus kota.

Menteri Perhubungan, E.E. Mangindaan mengatakan, suku bunga kredit yang ringan bisa membantu perusahaan angkutan umum berkembang.

"Kemarin dengan Organda kita ngomong. Dia bilang bisa remajakan itu mobil angkutan kota yang sudah banyak asapnya. Kalau perlu bisa kredit, sehingga kita bantu perusahaan kecil untuk bisa maju," ungkap Mangindaan, di Jakarta, Jumat (11/10).

Sebagai informasi, kredit armada angkutan umum saat ini masih tinggi. Ketua Umum DPP Organda, Eka Sari Lorena, beberapa waktu lalu mengatakan, suku bunga kredit untuk pembiayaan angkutan umum masih di rentang 25-29%, bahkan ada yang sampai 35%.

Ironisnya, kredit untuk kendaraan pribadi justru sangat rendah sekitar 4-6%. Padahal, menurut Kemenhub, penyediaan multimoda perlu dilakukan untuk menekan kepadatan di darat.

Kepala Pusat Komunikasi, Kemenhub, Bambang S Ervan menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, perbankan bisa mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga kredit untuk armada angkutan umum.

"Saya enggak tahu juga apa pertimbangannya bunga tinggi, apakah karena risikonya besar, nanti ada kredit macet atau seperti apa. Kalau takut ada kredit macet seharusnya juga ada penjaminan," kata Bambang.

Menurut Bambang, dengan kredit yang lebih rendah, penambahan angkutan umum menjadi lebih mudah. Dengan tersedianya angkutan umum dalam jumlah banyak yang nyaman, aman, dan mudah diakses, masyarakat bisa tertarik beralih dari kendaraan pribadi, ke angkutan umum. (Estu Suryowati/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×